Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis yang akan diselenggarakan dua kali sehari. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan hal ini dalam Diskusi Ekonomi yang berlangsung di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 7 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada masih sebagian masyarakat merasa bahwa ini makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis. Ini makanan gratis dua kali sehari. Pagi dan siang," kata adik kandung Prabowo yang baru ditunjuk menjadi Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam setahun terakhir, program simulasi makan bergizi gratis telah dijalankan, di mana Hashim menjelaskan bahwa para siswa di sekolah menerima makanan gratis dari guru-gurunya. Namun, anak-anak tersebut hanya memakan separuh makanan yang diberikan. Ketika guru mereka menanyakan alasannya, anak-anak itu mengaku ingin membawa sisa makanan untuk adik-adik mereka di rumah.
Klarifikasi Badan Gizi Nasional
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengonfirmasi bahwa program makan bergizi gratis akan diberikan dua kali sehari. Namun, ia menegaskan bahwa setiap anak tidak akan menerima dua kali makan per hari.
Pemberian makanan dua kali dilakukan karena ada perbedaan jadwal makan antara anak-anak pendidikan usia dini dan sekolah dasar dengan siswa SMP dan SMA. “Pada prinsipnya, anak PAUD dan SD makannya jam 08.00 dan 09.30, sementara SMP-SMA makannya siang,” ujarnya di Jakarta Convention Center, Selasa, 8 Oktober 2024.
Pada Januari 2025, program ini akan dimulai dengan target awal 3 juta anak, kemudian bertahap meningkat menjadi 6 juta pada April, dan mencapai 15 juta pada Juli. Selain anak-anak, program ini juga akan mencakup ibu hamil dan balita. Secara keseluruhan, target penerima program ini adalah 82,9 juta orang.
Dadan juga menjelaskan alasan pentingnya intervensi makan bergizi bagi siswa sekolah dasar hingga SMA, karena ada dua fase kritis pertumbuhan anak. “Pada seribu hari pertama untuk mengatasi stunting, namun ada puncak critical kedua pertumbuhan anak, yaitu di usia 9-17 tahun,” kata dia.
Anggarkan Rp 1,2 Triliun per Hari
Dadan menyatakan bahwa Prabowo Subianto akan melakukan investasi besar untuk program makan bergizi gratis. Ketika program ini mulai berjalan efektif pada awal tahun depan, Badan Gizi diperkirakan akan menghabiskan Rp 1,2 triliun per hari.
Total investasi yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 400 triliun. “Kalau ini program sudah jalan, maka Badan Gizi akan spending harian Rp 1,2 triliun. Ini adalah uang yang tidak sedikit,” ujar Dadan dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Selasa, 8 Oktober 2024.
Dari total anggaran tersebut, 75 persen atau Rp 800 miliar akan digunakan untuk membeli produk pertanian dan bahan baku. Makanan bergizi gratis ini akan disalurkan kepada 82,9 juta orang, yang meliputi anak sekolah, ibu hamil, dan balita di seluruh Indonesia.
Peningkatan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu fokus penting pemerintahan selanjutnya. “Oleh sebab itu, Pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memutuskan untuk melakukan investasi besar-besaran terhadap SDM Indonesia. Dan investasi yang paling besar itu ada di makan bergizi gratis,” ujarnya.
Dadan mengatakan berdasarkan hasil uji coba, satu unit pelayanan akan melayani sekitar 3.000 anak per hari, membutuhkan 200 kilogram beras, 350 kilogram daging ayam atau 3.000 telur, 350 kilogram sayuran, dan 600 liter susu setiap harinya. Saat program ini beroperasi secara penuh, akan ada sekitar 30.000 unit pelayanan di seluruh Indonesia.
SUKMA KANTHI NURANI | ILONA ESTHERINA | HAN REVANDA PUTRA