Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Luhut Pandjaitan meminta Duta Besar Cina membantu upaya percepatan proyek kereta cepat.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah selesai 80 persen.
Pembangunan terowongan menjadi tantangan utama penyelesaian jalur kereta cepat.
PURWAKARTA – Tak seperti biasanya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan tamu penting di atas kereta. Kemarin pagi, Luhut dan Duta Besar Cina untuk Indonesia, Lu Kang, berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, menuju Stasiun Plered, Purwakarta. Di atas kereta, kedua pejabat itu membahas kelanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam persamuhan di atas kereta itu, Luhut meminta Lu Kang berkomunikasi dengan kontraktor Cina soal percepatan penyelesaian pembangunan jalur kereta berkecepatan 350 kilometer per jam itu. "Percepatan perlu segera dilakukan mengingat commercial operation date akan dilakukan pada Juni 2023,” ujar Luhut di Purwakarta, Jawa Barat, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Target operasi itu sempat disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kala meninjau kemajuan proyek kereta cepat pada pertengahan Januari lalu. Hingga saat ini, proyek yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu telah mencapai 80 persen. Target penyelesaian proyek itu telah mengalami beberapa kali perubahan.
Pembangunan stasiun kereta cepat di Karawang, Jawa Barat, 4 November 2021. Tempo/Tony Hartawan
Dalam pembicaraan dengan Lu Kang, Luhut Pandjaitan menyampaikan harapannya agar kemajuan pengerjaan dapat dipacu dari awalnya 1,6 persen per bulan menjadi 2 persen per bulan. Mendengar masukan dari Luhut, Lu Kang pun berjanji bakal berkomunikasi dengan kontraktor dari negaranya. "Kami akan berkomunikasi dengan kontraktor dari Cina dan menanyakan apakah ada pekerjaan yang masih menghadapi kendala dan tertunda serta akan segera dicarikan solusinya,” kata Lu Kang.
Salah satu pekerjaan yang masih belum kelar adalah pembangunan terowongan. Dari 13 terowongan yang direncanakan di sepanjang trase kereta cepat Jakarta-Bandung, tinggal dua yang belum kelar ditembus, yaitu terowongan (tunnel) nomor 2 dan 4. Adapun Terowongan 6, yang dikunjungi Luhut dan Lu Kang kemarin, baru kelar ditembus pada pertengahan Februari lalu. Pekerjaan di terowongan sepanjang 4.478 meter itu ditargetkan selesai pada Mei mendatang.
Selain kondisi geografis yang ekstrem, persoalan yang ada pada pengerjaan Terowongan 6 antara lain aliran air dari dinding terowongan. Air itu bergerak mengikuti saluran menuju hilir. Luhut pun sempat menghampiri sumber air tersebut saat peninjauan kemarin. Saat ini, para kontraktor telah mengatur aliran air tersebut agar tidak mengganggu proses penggalian.
"Sebelumnya memang ada longsor yang membuat pengerjaan menjadi tertunda beberapa bulan, tapi setelah peninjauan ini kita sudah bisa bergerak lagi untuk menyelesaikan pembangunan, utamanya di Tunnel 6,” ujar Luhut. Dengan kemajuan saat ini, dia menargetkan uji coba kereta cepat bisa dilakukan paling tidak sepuluh bulan mendatang. Kereta cepat Jakarta-Bandung juga akan dipamerkan dalam pertemuan tahunan G20 pada November mendatang.
Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan tantangan utama konstruksi proyek hingga saat ini adalah pengerjaan Terowongan 2. Presiden Jokowi sempat meninjau lokasi ini pada awal tahun. Kendala utama untuk bisa menembuskan terowongan di titik tersebut adalah tanah yang berupa clay shale atau lempung yang rentan longsor. Kondisi ini memerlukan penanganan khusus, seperti surface grouting yang sampai saat ini belum selesai. Terowongan 2 ditargetkan tembus pada Mei mendatang, sedangkan Terowongan 4 pada bulan depan.
Bukan hanya soal terowongan, Dwiyana mengatakan masih ada beberapa pekerjaan lainnya yang mesti segera diselesaikan dan menjadi prioritas. Salah satunya adalah mempersiapkan operasi uji coba agar sesuai dengan rencana.
Maju Selangkah demi Selangkah
GM Corporate Secretary KCIC, Rahadian Ratry, mengatakan salah satu yang tengah dikejar adalah uji dinamis bersama Presiden Cina Xi Jin Ping dalam rangkaian pertemuan G20. Uji dinamis akan dilakukan dari Stasiun Tegalluar menuju Stasiun Padalarang dengan kecepatan 40-120 kilometer per jam.
KCIC juga menyiapkan stasiun. Rahadian mengatakan tahap akhir atau topping off sudah berjalan di Stasiun Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, tahun lalu. "Untuk Stasiun Padalarang, rencana desain pembangunan sudah disepakati sehingga proses pembangunan bisa segera dilakukan," kata dia.
Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Aditya Dwi Laksana, mengatakan penyelesaian konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung hanya salah satu hal yang harus dihadapi. Ia mengatakan KCIC bersiap memasuki tahap operasional. "Ini lebih sulit," ujar dia.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, mengatakan karena pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sudah berjalan dan pada akhirnya melibatkan anggaran negara, proyek senilai Rp 113 triliun ini harus dipacu untuk rampung sesuai dengan rencana. "Kalau tidak, bisa menjadi persoalan, misalnya berupa temuan hasil audit dari auditor negara," ujar dia.
CAESAR AKBAR, FAIZ ZAKI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo