LOMBA memberikan hadiah besar mulai menjalar ke bank pemerintah. Bank Pembangunan Daerah (BPD), dalam rapat kerja nasional pekan lalu, memutuskan akan memberikan hadiah bagi para penabungnya. Namanya -- terdengar formal -- yakni Simpanan Pembangunan Daerah (Simpeda) dengan hadiah Rp 500 juta. Seperti pada Tabungan Hari Depan (Tahapan) atau Tabungan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), hadiah Simpeda yang dibagikan bank milik pemerintah daerah itu ditarik setiap tiga bulan. Belum jelas benar rincian hadiah yang akan dibagikan kepada para pemenang. Dan Simpeda yang diselenggarakan mulai Februari tahun depan itu juga bukan karena meniru gebrakan Tahapan dan Kesra yang sukses menghimpun dana. "Kami mengorbitkan tabungan berhadiah seperti ini bukan karena latah," kata Suparman Wijaya, Dirut BPD Jawa Barat, ketua tim yang ditugasi mempersiapkan penyelenggaraannya. Alasan lain, BPD dinilai memiliki peluang yang sangat besar untuk memobilisasi dana di tangan masyarakat menengah ke bawah. Bagaimana tidak? Di 27 provinsi, BPD, yang dimotori oleh pemda setempat, kini telah memiliki sekitar 250 kantor cabang dan cabang pembantu. Artinya, jaringan BPD tak jauh berbeda dengan yang dimiliki Kesra, misalnya, yang dilayani oleh 300 kantornya. Hanya saja, ya itu tadi, sasaran BPD bukanlah kalangan penabung kelas menengah ke atas, seperti yang dibidik oleh Kesra dan Tahapan. Aturan main yang ditetapkan pun tidaklah sama. Kesra dan Tahapan menetapkan besarnya tabungan minimal Rp 5.000 -- setelah setoran minimal yang pertama Rp 10 ribu -- sedangkan Simpeda hanya Rp 1.000. Saldo yang ditinggalkan cukup Rp 1.000. Sementara Kesra atau Tahapan mengharuskan saldo minimal Rp 5.000. Di kancah tabungan berhadiah besar, sebenarnya BPD bukan muka baru. BPD DKI Jakarta, misalnya, telah ikut sebagai salah satu peserta penyelenggara Kesra yang terbilang sukses. Sebab, hanya dalam tempo dua bulan, BPD DKI berhasil menghimpun tabungan Rp 11 milyar. Begitupun BPD Ja-Bar, yang memiliki 21 kantor cabang dan 16 cabang pembantu. Sejak pertengahan November lalu, ia telah menyelanggarakan Tanda Mata alias Tabungan Anda Masa Datang, dengan hadiah total Rp 50 juta. Dan hasilnya boleh dibilang lumayan. Dalam waktu sebulan, dari Tanda Mata, BPD Ja-Bar mampu menyedot tabungan Rp 1,5 milyar. Rencana yang dicanangkan dalam rakernas yang dibuka Menteri Dalam Negeri Rudini itu kelihatannya mendapatkan sambutan dari semua pucuk pimpinan BPD yang hadir. Seperti yang diutarakan Ny. Miziar Meirad, Dirut BPD Sum-Bar. Ia yakin, kendati di daerahnya ada bank-bank penyelenggara Tahapan dan Kesra, Simpeda tetap akan bisa menandingi dalam menggaet penabung. "Kami menargetkan bisa meraih Rp 18 milyar dalam waktu tiga bulan," ujarnya. Itu berarti, dua kali lipat dari jumlah Tabanas yang dikumpulkan BPD Sum-Bar selama ini. Simpeda juga disambut dengan antusias oleh J. Silaen, Dirut BPD Timor Timur. "Tabungan dengan iming-iming hadiah pasti akan mendorong minat masyarakat Tim-Tim," ujarnya. Agak pantas, memang, kalau Silaen bersemangat. Sebab, BPD yang mulai beroperasi 1981 ini hingga November lalu hanya mampu meraih tabungan sekitar Rp 500 juta. Sementara itu, penabung deposito pun tidak begitu mencolok, hanya Rp 1,7 milyar. Padahal, kata Silaen, di Tim-Tim hingga kini hanya ada tiga bank yang beroperasi, yakni BPD, BRI, dan BDN. Di luar tabungan dengan iming-iming hadiah besar itu, BPD -- seperti diungkapkan Silaen -- juga harus tetap giat mengkampanyekan "sadar menabung". Bang-bing-bung, yuuk, kita nabung.... Budi Kusumah dan Budiono Darsono (Jakarta)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini