Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat jumlah pendaftar haji tumbuh sebesar 50 persen secara year on year (yoy). Jumlah tersebut berada di atas pertumbuhan industri yang sebesar 22 persen (yoy) pada September 2022.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya menguasai 42 persen pangsa pasar haji plus dan 14 persen haji reguler.
Dia menjelaskan telah memiliki fitur Pembukaan Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) dan Pembayaran Setoran Awal Porsi Haji pada aplikasi mobile banking Muamalat Digital Islamic Network (DIN).
"Inovasi ini memudahkan calon jemaah haji di tanah air untuk melakukan pendaftaran haji tanpa harus datang langsung ke kantor cabang,” kata Permana melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, digitalisasi menjadi kunci dari penyelenggaraan ibadah haji yang efektif dan efisien, sehingga, ia pun optimistis calon jemaah haji Indonesia yang menggunakan fitur pendaftaran haji secara daring akan terus bertumbuh sejalan dengan kebutuhan di era digital.
Dengan itu, pihaknya akan terus melakukan inovasi dalam hal digitalisasi pendaftaran haji dan juga memberikan edukasi kepada anak muda untuk mempersiapkan ibadah haji secara optimal dan terencana sejak dini.
Sebelumnya, terkait pembiayaan ke sektor retail, ia telah menyampaikan akan fokus menyasar segmen ekosistem Islam, seperti haji dan umroh.
"Jadi kita mau fokus pada ekosistem Islami, ekosistem haji dan umrah, karena udah betul-betul di-stop down dari BPKH," kata Permana.
Ke depan, dia berharap perseroan dapat lebih agresif menyalurkan pembiayaan dengan dukungan infrastruktur yang lebih siap serta situasi ekonomi yang lebih kondusif.
Direksi Bank Muamalat menerima kunjungan delegasi National Hajj Commission of Nigeria yang dipimpin Alhaji Zikrullah Kunie Hassan. Delegasi berkunjung ke Indonesia dalam rangka mempelajari tata kelola keuangan dan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.
Selain itu, juga menghadiri Konferensi Haji Internasional sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini