Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bawang Merah Asal Kalimantan Banjiri Pasar Thailand

Belakangan ini bawang merah asal Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mulai membanjiri pasar Thailand.

26 Desember 2017 | 11.53 WIB

Pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Harga bawang naik dari 20 ribu rupiah menjadi 22 ribu rupiah perkilogram. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Perbesar
Pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Harga bawang naik dari 20 ribu rupiah menjadi 22 ribu rupiah perkilogram. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bawang merah asal Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mulai membanjiri pasar Thailand. Padahal, selama ini Negeri Gajah Putih itu tidak pernah menerima impor bawang merah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Awal Desember 2017, kami mulai ekspor bawang merah ke Negeri Gajah Putih tersebut sebanyak 16 ton," kata Plt Kepala Dinas Pertanian, Wagimin, di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan selatan, Senin, 25 Desember 2017. "Alhamdulilah bawang merah kita dapat diterima oleh masyarakat Thailand," katanya optimistis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Wagimin, meski menjadi salah satu negara tujuan ekspor bawang merah Indonesia, Thailand selama ini tidak pernah menerima impor hasil pertanian tersebut. Masuknya bawang merah Tapin ke Thailand menjadi sinyal positif bagi petani bawang merah di Tapin.

"Tentunya kita akan terus meningkatkan kualitas pertanian bawang merah untuk memenuhi pasar ekspor," kata Wagimin sembari menyebut bibit dan tenaga ahli yang siap membantu petani bawang merah di Tapin.

Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah Kabupaten Tapin mulai fokus mengembangkan program hortikultura untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Hasilnya cukup menggembirakan karena kesejahteraan petani yang mengembangkan bawang merah, cabai, dan lainnya, kini meningkat. Sampai-sampai, kata Wagimin, beberapa di antara mereka bisa umrah seusai panen.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus