Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengakui penerapan sistem integrasi pembayaran pada Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) merugikan sekelompok pengguna. Ada 38 persen pengguna jalan yang akan membayar lebih mahal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini pengguna jarak dekat," kata Direktur Jenderal Bina Marga PUPR Arie Setiadi Moerwanto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 23 Juni 2018. Pernyataan ini disampaikan di tengah polemik ihwal penerapan integrasi yang masih terus berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, jumlah pengguna jalan yang diuntungkan jauh lebih besar, yaitu 61 sampai 62 persen. Kelompok ini, kata Arie, merupakan pengguna jalan tol jarak jauh yang biasa melakukan pembayaran tol lebih dari satu kali. "Untung karena membayar tarif yang lebih murah dari sebelumnya."
Sebelumnya, penerapan integrasi jalan tol resmi ditunda untuk kedua kalinya pada 20 Juni 2018 karena diklaim masih minim sosialisasi. Rencana efisiensi pembayaran tarif tol ternyata kadung dianggap masyarakat sebagai kenaikan tarif tol semata.
Efisiensi pembayaran ini telah disampaikan PUPR melalui daftar tarif baru bagi pengguna jalan tol. Perincian tarif Jalan Tol JORR pasca-integrasi adalah kendaraan golongan 1 Rp 15 ribu. Lalu kendaraan golongan 2 dan 3 Rp 22.500. Terakhir, golongan 4 dan 5 sebesar Rp 30 ribu.
Arie menambahkan, keberadaan jalan tol seharusnya diperuntukkan bagi pengguna jarak jauh dan angkutan logistik. Pengguna jarak dekat bisa melintas di jalan arteri yang akan terus ditingkatkan kualitasnya.
Selain itu, kata Arie, integrasi Jalan Tol JORR tidak dilakukan untuk menggenjot pendapatan pengelola jalan tol atau Badan Urusan Jalan Tol (BUJT). Terlebih, pendapatan dari BUJT tetap rutin dilaporkan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai transparansi bagi masyarakat. "Integrasi ini untuk meningkatkan pelayanan pengguna jalan," ujarnya.