Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Beras Premium dan SPHP Langka, Kepala Bapanas Bantah CBP Menipis

Kepala Bapanas membantah isu kelangkaan beras disebabkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang menipis. Beras juga disebut melimpah di pasar.

12 Februari 2024 | 15.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat merilis mobil laboratorium keliling untuk pengawasan keamanan pangan di Bogor, 20 November 2023. Sumber: Dokumen Humas Bapanas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi, membantah isu kelangkaan beras di sejumlah ritel modern disebabkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang menipis. Arief mengklaim, saat ini stok beras pemerintah mencapai 1,3 juta ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Beras hari ini cukup. Buktinya, main saja ke pasar. Di rumah tangga, pasti ada beras. Enggak mungkin enggak ada. Beras ini ada, pemerintah siapkan, cadangan beras pemerintah sekarang 1,3 juta ton," ujar Arief di kantor Food Station, Jakarta Timur, pada Senin, 12 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyebut, saat ini stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencapai 34 ribu ton beras. Jumlah ini lebih besar dari stok beras di PIBC dua bulan lalu yaitu 20 ribu ton.

Namun, jumlah yang banyak di PIBC ini belum dibungkus  ke dalam kemasan 5 kilogram. Beras di PIBC masih dalam bentuk curah kemasan 50 kilogram. 

Arief mendorong Bulog dan Food Station untuk segera menyerap dan mengemas beras di PIBC ke dalam kemasan 5 kilogram. Arief memastikan, stok yang banyak di PIBC ini akan segera didistribukan ke pasar tradisional maupun ritel modern untuk mengatasi kelangkaan beras premium yang terjadi belakangan ini.

"Saya diperintah untuk membereskan Cipinang. Di Cipinang stoknya banyak, tapi di pasar modern sedikit. Kami mau mempercepat cetak-cetak (beras) 5 kilogram yang SPHP dan secepatnya kirim ke pasar-pasar modern," ujar Arief. 

Beras premium berbagai merek belakangan terpantau masih kosong di sejumlah minimarket di Jakarta Pusat. Di Indomaret Boutique dan Alfamart Kemayoran, Jakarta Pusat, beras premium dalam kemasan 2,5 hingga 5 kilogram sama sekali tidak ditemukan. Rak yang biasanya digunakan untuk menaruh beras premium pun digunakan untuk meletakkan produk lain.

Seorang petugas Alfamart Kemayoran, Jakarta Pusat, yang enggan disebutkan namanya menyebut, kelangkaan beras sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Ia tidak mengetahui pasti alasan kelangkaan beras premium ini.

"Sudah tidak ada barangnya seminggu terakhir. Sebelumnya harganya juga terus naik," kata dia. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey kelangkaan beras premium dipicu oleh masa panen yang belum terjadi. Panen diperkirakan baru terjadi pada pertengahan Maret 2024. Secara bersamaan, kata Roy, beras SPHP juga tidak ada di pasar.  

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi mengklaim peredaran beras SPHP akan kembali normal di sejumlah ritel modern mulai hari ini, Senin, 12 Februari 2024. Menurut Bayu, hilangnya beras SPHP di pasaran bukan karena stok menipis namun karena peritel yang terlambat mengisi ulang beras di rak mereka. 

YOHANES MAHARSO JOHARSOYO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus