Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DUA telepon seluler plus SIM card dari empat operator berbeda menemani Arya Setiawan ke mana pun ia pergi. ”Kalau satu kartu hilang, habislah saya,” kata manajer pemasaran di sebuah perusahaan alat tulis.
Arya tentu bukanlah kolektor ”kartu ajaib” yang amat dibutuhkan oleh setiap pelanggan telepon seluler itu. Rupa-rupa tawaran menarik dari para operator selulerlah yang mendorongnya mengoleksi beragam kartu itu, demi pengiritan biaya ponselnya yang terus membengkak.
Buat para provider alias perusahaan penyelenggara jaringan telekomunikasi, pelanggan seperti Arya menjadi target pasar yang terus dibidik. Demi menggaet pelanggan, mereka berlomba menggelar program promosi: mulai dari tawaran sederet fasilitas hingga—ini yang paling menggiurkan—tarif percakapan murah
Paket promosi diumbar di mana-mana. PT Excelcomindo Pratama, misalnya, mengusung program XL Bebas. Program yang berakhir pada September ini menawarkan tarif yang jauh lebih murah dibanding harga reguler.
Sementara tarif normal untuk ngobrol dengan sesama pengguna XL Rp 250 dan Rp 500 (jam sibuk) per 30 detik, di program promosi ini tarifnya dipatok Rp 10 per detik.
Strategi ini cukup jitu. Terbukti, hampir 50 persen dari sekitar 600 ribu pelanggan baru XL dapat dijaring dari produk XL Bebas itu.
”Tarif kami termasuk murah,” ujar Presiden Direktur Excelcomindo, Hasnul Suhaimi, berpromosi.
Iming-iming juga datang dari Indosat, yang meluncurkan program Mentari Hebat. Program promosi kartu prabayar ini memangkas tarif untuk sesama pengguna produk Indosat dari Rp 1.500 per menit untuk pembicaraan lokal dan interlokal, menjadi 250 per 30 detik.
Tapi jangan keburu sumringah. Untuk bisa menikmati layanan promo ini, setiap pendaftar harus menggandeng empat pelanggan baru lainnya.
Paket ”hemat” juga digulirkan Indosat lewat program jualan voucher SMS ”Murah Bangets” dari kartu IM3. Dengan harga Rp 8.000, pelanggan bisa mengirim 200 pesan pendek. Berarti, tarifnya cuma Rp 40 per sekali kirim SMS. Padahal normalnya Rp 250-300. Tapi harap dicatat, masa berlaku voucher itu cuma tiga hari.
Berkat kedua produk promo itu, Indosat pun berhasil mengeduk pelanggan baru. Menurut Direktur Pemasaran Indosat, Guntur S. Siboro, pelanggannya bertambah 3,3 juta menjadi sekitar 20 juta.
Tentang kecilnya pendapatan dari program promo itu, kata Guntur, tak jadi soal. ”Margin memang turun, tetapi volume kian bertambah.”
Tak mau kalah, Telkomsel mengeluarkan kebijakan memberlakukan tarif promosi Rp 150 per 30 detik untuk percakapan sesama pengguna kartu Simpati (pada tengah malam hingga pagi hari), yang mulai diberlakukan sejak 2005, menjadi tarif permanen. Sebelumnya, tarif dipatok Rp 1.200 per menit.
Dirjen Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informatika, Basuki Yusuf Iskandar, mengatakan kian ketatnya persaingan itu menguntungkan 60 juta pengguna ponsel di Indonesia, karena tarifnya semakin murah. Asalkan dibarengi kualitas layanan yang memadai.
Meski begitu, untuk menertibkan program promosi sekaligus menghindari jor-joran tarif, akhir tahun ini pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi. ”Akan diatur, berapa lama periode promosi dan kontrol terhadap tarif promosi,” kata Basuki.
Berdasarkan penelitian, menurut Ketua Masyarakat Telematika Indonesia, Mas Wigrantoro Roes Setiadi, perang tarif hanya terjadi untuk layanan percakapan pada operator yang sama, dengan penurunan harga 8-15 persen.
Karena itu, mengajak orang-orang terdekat agar menggunakan produk dari satu operator merupakan cara efektif untuk menikmati tarif murah.
D.A. Candraningrum
Kiat Operator Menggaet Pelanggan
XL Bebas (Excelcomindo) Masa Berlaku; 10 Februari-30 September Tarif sesama operator: Rp 10 per detik Tarif berlaku untuk operator lain. Tapi setelah percakapan tiga menit
Mentari Hebat 50 (Indosat) Masa Berlaku: 30 Maret-30 Agustus Tarif sesama operator: Rp 250 per 30 detik Tarif lokal Jumat-Minggu Rp 50 per 30 detik.
Kartu As Puas (Telkomsel) Masa Berlaku: 1 Juni – 31 Agustus Tarif sesama operator: Rp 20 per detik Bonus 100 SMS, setelah menghabiskan 100 SMS. Berlaku di bulan yang sama
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo