Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah enam tahun bertarung di pasar otomotif Indonesia, akhirnya Suzuki Motor Corporation menyuguhkan pembaruan total pada minibus Suzuki Ertiga. Dengan wajah baru, yakni perubahan yang sangat mencolok pada grille depan, Suzuki Ertiga bersaing dengan beberapa model lain di kelas terlaris: low multi purpose vehicle (MPV).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
All New Suzuki Ertiga meluncur pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 yang digelar pada April lalu. Varian termutakhir ini dirilis pada saat pasar low MPV nasional diramaikan oleh aneka produk baru yang relatif kaya fitur kenyamanan dan keamanan, seperti Mitsubishi Xpander serta mobil asal Cina, Wuling Confero S dan Wuling Cortez. Walhasil, All New Ertiga harus berupaya keras untuk mendapatkan perhatian konsumen otomotif nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beruntung, sejak pertama kali meluncur, Suzuki Ertiga selalu berada di papan atas klasemen penjualan low MPV. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Mei 2018, pasar low MPV (wholesales) masih dipimpin Mitsubishi Xpander dengan angka 7.601 unit, Toyota Avanza dengan penjualan 6.480 unit, Suzuki Ertiga yang laku 4.449 unit, Daihatsu Xenia yang terjual 3.082 unit, Honda Mobilio dengan penjualan 2.764 unit, dan Wuling Confero sebanyak 1.104 unit.
Kamis pekan lalu, Tempo dan beberapa jurnalis lain mendapat kesempatan menguji performa All New Suzuki Ertiga. Rutenya adalah kawasan Bali selatan, yang dinilai memiliki tantangan untuk menguji segala aspek pada kendaraan. Kawasan Kuta, misalnya, memiliki kepadatan lalu lintas layaknya kota besar.
Uji coba kali ini disesuaikan dengan kondisi penggunaan kendaraan sehari-hari. Tombol pengatur penyejuk udara disegel agar tetap menyala sepanjang perjalanan. Tiap mobil diisi empat penumpang. Dari Kuta, 10 unit All New Suzuki Ertiga bertransmisi otomatis dan manual meluncur ke Pantai Pandawa melalui Jalan Raya Bypass Ngurah Rai yang macet pada pagi dan sore hari. Begitu keluar hotel, mobil hanya mampu melaju 5-10 kilometer per jam.
Lalu lintas mulai lancar saat mobil keluar dari Kuta menuju jalan tol Mandara. Di sini, kecepatan mobil konstan 60 kilometer per jam, sesuai dengan batas kecepatan minimum. Menjelang check point pertama di Pantai Pandawa, kami menemui jalur mendaki dengan tanjakan terjal.
Tempo, yang mengendarai Suzuki Ertiga bertransmisi otomatis tipe tertinggi, GX, tak kesulitan melibas rute ini. Bahkan, saat berhenti tepat di tanjakan, fitur Hill Start Assist (khusus terdapat di GX AT) cukup membantu pengemudi saat melintas dan berhenti di tanjakan.
Dengan fitur ini, pengemudi tak perlu mengaktifkan rem tangan. Dari pedal rem, kaki cukup diangkat dan langsung menekan pedal gas tanpa khawatir mobil akan meluncur mundur. Fitur ini juga menjadi unggulan dan sudah umum dijumpai di merek sekelas, seperti Honda Mobilio dan Mitsubishi Xpander.
Rute yang dilalui kali ini juga cukup bagus untuk menguji kenyamanan di dalam kabin, khususnya menguji klaim Suzuki yang telah menyempurnakan sektor kaki-kaki. Head of 4W Product Development & Accessories PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Yulius Purwanto, mengatakan suspensi All New Suzuki Ertiga mampu meredam guncangan dengan lebih baik. "Sekaligus meminimalkan gejala limbung," tuturnya.
Di bagian depan, menurut Yulis, All New Suzuki Ertiga menggunakan suspensi McPherson Strut with Coil Spring. Sedangkan di bagian belakang menggunakan suspensi Torsion Beam with Coil Spring yang diklaim mampu menjaga kestabilan saat bermanuver dengan kecepatan tinggi.
Peningkatan stabilitas mobil ini diklaim berkat penerapan platform baru, HEARTECT, yang membuat sasis Ertiga terbaru lebih rigid dibanding model sebelumnya. Hanya, suspensi belakang masih sedikit terasa keras saat ban menerjang jalanan berlubang. Suara benturan ban masih terdengar jelas di dalam kabin.
Sebagai mobil keluarga, Ertiga terbaru memiliki ruang kabin yang cukup lapang karena ada tambahan panjang 130 milimeter. Kursi pada baris kedua bisa diatur maju ataupun mundur untuk menambah ruang kaki pada kursi baris ketiga. Ruang bagasi juga bisa dimaksimalkan dengan merebahkan kursi baris ketiga. Bagasi ini mampu menampung empat koper berukuran besar dengan tambahan lima penumpang.
Ertiga terbaru dibekali mesin baru K15B berkubikasi 1.500 cc. Mesin menghasilkan tenaga 104,7 ps pada 6.000 rpm dengan torsi 138 Nm pada 4.400 rpm. Ihwal performa dan efisiensi bahan bakarnya, ada beberapa hasil yang dicapai peserta test drive kali ini. Untuk transmisi otomatis, konsumsi bahan bakar teririt mencapai 23,15 kilometer per liter dengan jarak tempuh 85,7 kilometer. Sedangkan untuk transmisi manual 20,85 kilometer per liter untuk jarak 101,9 kilometer.
Adapun klaim Suzuki dengan basis pengetesan oleh Balai Pusat Teknologi Termodinamika Motor & Propulsi (BPT2MP) adalah 18,09 kilometer per liter (manual) dan 16,73 kilometer per liter (otomatis). Lebih hemat ketimbang pesaing seperti Xpander, yang rata-rata menghabiskan 1 liter bahan bakar untuk jarak 10,4-11 kilometer.
Satu catatan penting untuk All New Ertiga terletak pada bagian interior yang dominan warna krem. Interior berwarna cerah ini akan cepat terlihat kotor dan kusam, terutama jika pemilik kendaraan memiliki balita. Ini pula yang membedakan All New Ertiga dengan low MPV lansiran terbaru, yang memiliki interior cenderung gelap. WAWAN PRIYANTO (BALI)| FERY FIRMANSYAH
Bersiap Ekspor ke 20 Negara
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) segera mengekspor All New Suzuki Ertiga ke 20 negara di Asia, Amerika Selatan, dan kawasan Karibia. Ekspor perdana dikirim pada September mendatang.
Head of 4W Brand Development and Marketing Research SIS, Harold Donnel, menargetkan ekspor hingga 12 ribu unit hingga tahun fiskal 2019 (September 2018-Maret 2019). "Target itu dibuat berdasarkan permintaan calon konsumen di negara tujuan," ujarnya di Bali, Kamis pekan lalu.
Di pasar domestik, menurut Donnel, Suzuki Ertiga terbaru mencatat pemesanan (inden) 4.200 unit pada Mei lalu. Walhasil, Ertiga menjadi penyumbang terbesar penjualan Suzuki pada Mei 2018. Dengan target penjualan 5.000 unit per bulan, total pemesanan Suzuki Ertiga sejak April lalu mencapai 6.772 unit. "Dari jumlah itu, sebanyak 5.393 unit telah dikirim ke konsumen sebelum Idul Fitri," ucapnya.
Selain mengekspor Suzuki Ertiga, tahun ini PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) mengekspor low MPV Mitsubishi Xpander. April lalu, MMKI mengekspor 400 unit Xpander setir kiri ke Filipina. MMKI juga bakal mengekspor Xpander ke Vietnam dan Thailand di Asia Tenggara, serta negara-negara di Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Afrika dengan target total 30 ribu unit. WAWAN PRIYANTO | FERY F.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo