Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Besok, Menteri Ara Temui Bos Bank Tanah, Bahas Lahan eks BLBI untuk Program 3 Juta Rumah

Menteri PKP Maruarar Sirait akan memanfaatkan lahan eks BLBI untuk merealisasikan program 3 juta rumah.

23 Februari 2025 | 20.20 WIB

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait saat berdialog dengan warga dan perwakilan perusahaan pengembang PIK 1 di depan kantor Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 19 Februari 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait saat berdialog dengan warga dan perwakilan perusahaan pengembang PIK 1 di depan kantor Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 19 Februari 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Dirjen Kekayaan Negara Rionald Silaban akan menemui Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja besok Senin, 24 Februari 2025. Pertemuan ini diagendakan untuk menindaklanjuti rencana pembangunan perumahan di lahan-lahan eks kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan tanah negara lainnya. “Kami akan terus mencari lokasi yang sesuai untuk mendukung program 3 juta rumah,” kata Ara pada Sabtu, 22 Februari 2025, dikutip dari keterangan resmi. “Pemerintah berkomitmen memastikan bahwa setiap pembangunan dilakukan secara optimal dengan tetap memperhatikan aspek sosial dan legalitas lahan.”

Sebelumnya, Ara telah meninjau lahan eks BLBI di Kelapa Dua, Tangerang, Banten. Di sana terdapat llahan seluas 3,7 hektare yang terdiri dari 3,5 hektare pada satu hamparan. Sedangkan sisanya ada di beberapa lokasi. Menurut Ara, lahan eks BLBI itu bisa dimanfaatkan untuk membangun rumah komersial maupun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ia juga mengklaim lahan itu sudah clear and clean. “Tidak diduduki siapapun,” kata Politikus Partai Gerindra itu.

Tak Cuma di Tangerang, Ara meninjau lahan eks BLBI di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. Namun dari hasil tinjauan, lahan tersebut masih diduduki oleh sekitar 1.000 Kepala Keluarga (KK). Karena itu, Ara berujar, lahan ini mennjadi tantangan pemerintah dalam memastikan ketersediaan laahan yang clear and clean.  “Ini untuk mendukung percepatan pembangunan perumahan bagi masyarakat,” kata dia. 

Program 3 juta rumah per tahun merupakan program yang dijanjikan Presiden Prabowo Subianto sejak kampanye Pilpres 2025. Untuk merealisasikan program ini, Ara mencari tanah-tanah kosong, termasuk lahan koruptor yang disita negara, untuk bisa dimanfaatkan sebagai lahan pembangunan rumah rakyat. Terlebih, kementeriannya memiliki keterbatasan anggaran.

Sebelum turun ke lahan eks BLBI, Ara juga sempat mengklaim Kejaksaan Agung sudah menyiapkan 1.000 hektare lahan yang disita dari koruptor di Banten untuk membangun perumahan rakyat. Setelah aset sitaan itu dilaporkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Ara berharap urusan birokrasi bisa dipermudah sehingga bisa segera dimanfaatkan. “Tanah koruptor disita, ya kasih sama rakyat, lah,” kata Ara dalam acara groundbreaking pembangunan rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Banten, Jumat, 1 Oktober 2024.

Namun, rencana penggunaan lahan koruptor itu dikritik pengembang perumahan, apalagi belum ada realisasi dari lahan 1.000 hektare yang sempat diklaim Ara itu. Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan memanfaatkan lahan koruptor bukan program yang mudah dijalankan. Ini mimpi sangat jauh,” kata Junaidi dalam konferensi pers 5 asosiasi pengembang perumahan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Februari 2025. “Tanah koruptor harus clean and clear. Itu tidak gampang."

Kritik tersebut kemudian direspons Ara. Ia menilai perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan. “Tidak optimistis tidak apa-apa. Saya pendukungnya Prabowo, saya anak buahnya Prabowo,” ata Ara kepada wartawan di Kementerian Keuangan pada Kamis malam, 20 Februari 2025. “Prabowo optimistis, saya optimistis.”

 Pilihan editor: Tiga Bulan Tertunda, Peluncuran Danantara Akhirnya Diresmikan Prabowo Besok 

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus