Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Biar Mahal, Asal Aman

27 Juni 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasar rumah benar-benar sekarat? Ternyata tak semuanya. Ada satu kios yang tetap ramai: jual-beli rumah bekas. Mari kita tengok data penjualan Era Indonesia, jaringan jasa pemasaran rumah tinggal terbesar di Indonesia. Pada 1997, ketika separuh tahun berjalan normal dan separuh sisanya diisi krisis, Era mampu menjual 5.902 rumah. Dari jumlah itu, 2.715 di antaranya rumah bekas alias second hand. Sisanya, 3.187 rumah gres yang baru diproduksi pengembang. Tapi, tahun lalu, ketika penjualan rumah baru jeblok hingga cuma 465, transaksi rumah bekas malah terus naik, meskipun cuma 5 persen. Tonikum apa yang membakar penjualan rumah bekas? Menurut Panangian, faktor keamanan jadi penopang utama. Konsumen merasa lebih aman lantaran dokumen hukum rumah bekas biasanya lebih sahih. Di pasar rumah baru, banyak keraguan. Misalnya, jangan-jangan sertifikatnya sudah digadaikan. Selain itu, transaksi rumah bekas didorong migrasi lokal sebagai ekses kerusuhan Mei 1998. Sejak huru-hara rasial itu meletus, ada gelombang perpindahan masal dari daerah rawan rusuh (misalnya Kelapagading, Muarakarang, dan Pluit) ke lokasi yang tak tersentuh seperti Pantai Mutiara dan Lippo Karawaci. Era juga mencatat perubahan menarik: banyak keluarga yang kini berusaha mengelompok di satu lokasi perumahan. "Mungkin supaya lebih gampang saling menolong," kata Direktur Pelaksana Era, Eddy Ridwan. Dengan pelbagai kecenderungan itu, harga rumah bisa jadi pertimbangan paling buncit. Ada yang berpendapat, berapa pun harga dipatok, asal aman, rumah pasti diburu pembeli. Akibatnya, harga rumah bekas di lokasi yang aman melonjak gila-gilaan. Dan boleh percaya boleh tidak, menurut data Era, rumah-rumah kelas atas dengan harga rata-rata Rp 300 juta paling banyak diburu pembeli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus