Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Masa libur panjang akhir tahun menjadi peluang bagi operator transportasi untuk memulihkan bisnis secara bertahap. Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero), Handy Heryudhitiawan, mengatakan salah satu pemicu lonjakan volume perjalanan adalah minat masyarakat untuk beraktivitas setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tingkat kepercayaan masyarakat untuk melakukan perjalanan udara semakin pulih," ujarnya, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data Angkasa Pura I, trafik penerbangan di 15 bandara tumbuh 16,9 persen dari total 1,8 juta penumpang pada September menjadi 2,1 juta pada bulan lalu. Pergerakan pesawat tumbuh 10 persen. Handy mengatakan, arus kedatangan penumpang di beberapa bandara tujuan wisata pun berangsur naik. Seperti di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang sebelum 23 Oktober lalu masih berkisar 5.000 orang, kini jumlahnya mencapai 5.000 penumpang per hari.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, menuturkan stimulus berupa penghapusan passenger service charge (PSC) atau tarif bandara turut memicu minat penumpang. Dia mengatakan trafik penumpang di 15 bandara pada Januari-Oktober sebesar 26,7 juta penumpang dan pada akhir tahun bisa mencapai 30 juta.
Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero), Yado Yarismano, menyebutkan lonjakan jumlah penumpang saat ini belum banyak berkontribusi pada pendapatan. Pasalnya, volume saat peak season atau masa padat penumpang baru 25 persen dari kondisi normal. Namun dia mengakui lalu lintas penerbangan kian bergairah. "Saat arus balik pada 1 November, jumlah penumpang mencapai 116.766 orang atau tertinggi secara harian sejak pandemi Covid-19 terjadi."
Arus penerbangan internasional di sejumlah bandara makin padat setelah pembukaan izin ziarah umrah ke Arab Saudi mulai bulan ini. Ada 260 penumpang umrah asal Indonesia yang diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta di Banten pada Ahad lalu.
Selain pengguna pesawat, jumlah penumpang kapal laut meningkat. Kepala Kesekretariatan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro, mengatakan sudah mengoperasikan 26 kapal penumpang yang menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 trayek. "Sejak awal Oktober, hampir semua pelabuhan telah dibuka sehingga kami bisa berlayar, termasuk ke rute perintis," ucapnya.
Yahya menuturkan rentetan masa libur panjang tak bisa menjadi parameter untuk memprediksi potensi kenaikan arus penumpang kapal, karena durasi perjalanan yang lebih lama. "Tidak dapat diukur dari long weekend."
Wakil Ketua sekaligus Kepala Bidang Organisasi dan Hubungan Antar-Lembaga Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Anton Sumarli, pernah mengatakan pemesanan paket perjalanan darat kian tinggi, mengingat mayoritas masyarakat, khususnya wisatawan domestik, bepergian dalam jarak dekat.
Juru bicara PT Kereta Api Indonesia (Persero), Joni Martinus, menyatakan penjualan tiket kereta jarak jauh pada akhir pekan lalu melonjak 49 persen dibanding pada akhir pekan sebelumnya, atau pada 20-25 Oktober lalu. "Jumlah yang KAI sediakan hanya 70 persen dari kapasitas maksimal dalam rangka physical distancing," ucapnya.
YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo