BISNIS properti, walaupun dalam suasana pengetatan uang, ternyata tetap berjalan. Pengusaha Robby Tjahjadi, misalnya, membeli Kanindo Plaza (dari PT Panca Puspan) senilai Rp 58,5 milyar, diresmikan dua pekan lalu. Kemudian, Salim Group, Bakrie, dan Sahid Group melakukan hal yang sama. PT Hotel Sahid Jaya Internasional (HSJI), setelah mengantungi laba bersih Rp 8,8 milyar pada 1990, akan membangun Sahid City di belakang kompleks Hotel Sahid Jalan Jenderal Sudirman. Lalu Salim Group, bekerja sama dengan Ariobimo Group, Ahad 16 Juni melaksanakan upacara penggalian pertama untuk pembangunan gedung Ariobimo Central. Di atas tanah 9.170 m2 di Jalan Rasuna Said itu akan segera berdiri gedung 16 lantai, yang menelan investasi US$ 40 juta. Anthony Salim dan Sharif Cicip Sutardjo, masing-masing selaku komisaris dan presiden direktur PT Ariobimo Estate Perkasa, memiliki andil sama besar (50:50) untuk gedung itu. Mereka kabarnya sudah berteman sejak 20 tahun lalu, ketika masih bersekolah. Sedangkan bentuk peningkatan aktivitas Kelompok Bakrie di Jalan Rasuna Said, lain lagi. Yaitu berupa rencana renovasi, pengembangan, dan pengelolaan Gelanggang Olahraga Sumantri Brodjonegoro berikut Pusat Perfilman Usmar Ismail (total seluas 12 ha). PT Bakrie Nusantara Corporation dalam proyek ini bekerja sama dengan Pemda DKI dan PT Darma Alumas Sakti (tiap perusahaan, masing-masing menyetorkan investasi Rp 250 milyar). Kerja sama ini sekurang-kurangnya akan berlangsung selama sepuluh tahun, kata Wakil Gubernur Bidang Ekonomi A. Herbowo. Supaya mendatangkan keuntungan, tentunya perlu tambahan lahan lagi yang bisa dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan-bangunan komersial. Maka, Pemda DKI menyediakan 3,7 ha lagi miliknya di sebelah lokasi gelanggang olahraga dan budaya itu. Cuma, Gubernur Wiyogo Atmodarminto saat ini belum bisa merinci apa saja bentuk bangunan komersial itu. Penandatanganan perjanjian kerja sama, Jumat pekan lalu, belum bersifat teknis, katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini