Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bos Garuda Sebut Penyebab Maskapai Bisa Mati Suri di Tengah Pandemi

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra membeberkan alasan maskapai bisa berada dalam kondisi mati suri di tengah pandemi corona.

16 Juni 2020 | 13.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Irfan Setiaputra. facebook.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra membeberkan alasan maskapai bisa berada dalam kondisi mati suri di tengah pandemi corona. Menurut dia, salah satu sebabnya lantaran perusahaan terlampau lama mengaktifkan mode bertahan atau survival mode.

"Kalau survival mode enam bulan, kita bisa mati suri," tutur Irfan dalam webinar bersama Binus University, Selasa, 16 Juni 2020.

Irfan mencontohkan maskapai yang saat ini berada dalam kondisi tersebut adalah Thai Airways. Perusahaan penerbangan asal Thailand ini sudah menyatakan bangkrut setelah terhantam wabah.

Adapun faktor pendorong yang ditengarai dapat membuat perusahaan segera bangkit adalah respons positif dari penumpang. Karena itu, Irfan memastikan perusahaannya terus menyusun strategi untuk memulihkan kepercayaan masyarakat menaiki angkutan udara.

Upaya yang ia maksud ialah menjaga prinsip jaga jarak fisik atau physical distancing di dalam armada pesawat. "Makanya kami tidak mengotot mengisi kapasitas penumpang 100 persen. Karena begitu diisi 100 persen, yang terjadi masyarakat enggak confident (yakin) dan dampaknya ke penerbangan makin akan panjang," tutur Irfan.

Ihwal pengaturan kuota, Irfan memastikan saat ini Garuda Indonesia maksimal hanya mengangkut 63 persen dari total kursi yang disediakan per penerbangan. Jumlah ini lebih sedikit dari batas maksimal yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 70 persen.

"Karena kami ada business class, jadi kapasitas kami hanya bisa maksimal 63 persen jika sisi tengah dikosongkan," ucapnya.

Di sisi lain, terkait dengan rencana maskapai untuk menyesuaikan harga lantaran okupansi diturunkan, Irfan masih menunggu restu dari Kementerian Perhubungan dan masyarakat. "Kalau pemerintah membolehkan dan masyarakat bersedia, kami akan naikkan sedikit. Tapi kami juga tahu diri dengan kondisi saat ini," ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus