Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, menjelang akhir tahun, kenaikan harga komoditas cabai merah perlu mendapat perhatian. Hal ini, menurut dia, untuk menghindari lonjakan inflasi di akhir tahun.
"(Harga) Cabai merah ini karena tergantung musim. Kalau produksinya tinggi, harga jatuh, kalau produksi rendah, harga naik," ujar Suhariyanto saat jumpa wartawan di gedung BPS Pusat, Jakarta Pusat, Senin, 1 November 2017.
Namun Suhariyanto yakin ke depannya ada upaya khusus dari pemerintah untuk mengendalikan harga komoditas tersebut. Menurut dia, harga cabai merah memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap inflasi. Bahkan besaran inflasi 0,01 persen di bulan Oktober ini, kata dia, dipengaruhi harga cabai merah dan beras. "Orang Indonesia kalau makan enggak bisa enggak pakai cabai, hampa rasanya," katanya.
Adapun kenaikan harga beras, menurut Suhariyanto, menyumbang inflasi 0,04 persen, sedangkan cabai sebesar 0,05. Namun ia cukup yakin hingga akhir tahun nanti harga beras terkendali cukup baik.
Kedua komoditas tersebut, kata dia, menjadi penyumbang dominan inflasi Oktober. Sedangkan untuk komoditas dominan yang memberikan andil besar terhadap deflasi adalah daging ayam ras dan bawang merah sebesar 0,04 persen, ikan segar dan bawang putih 0,02 persen, serta kentang, tomat sayur, daging sapi, cabai rawit, dan telur ayam ras 0,01 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini