Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan mencatat badan usaha milik negara (BUMN) telah menyetorkan dividennya kepada pemerintah sebesar Rp 37,91 triliun hingga Juli 2022. Setoran itu naik ketimbang realisasi dividen pada 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan DJA Kurnia Chairi mengatakan realisasi setoran dividen pada bulan lalu tumbuh 24 persen dari total setoran secara keseluruhan pada 2021 sebesar Rp 30,50 triliun. Peningkatan setoran dividen terjadi seiring dengan perbaikan ekonomi sepanjang tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang juga semakin membaik tadi, kita lihat di kuartal II tumbuhnya impresive," ucap Kurnia dalam diskusi virtual pada Jumat, 12 Agustus 2022.
Dengan tren yang tinggi hingga paruh pertama 2022, Kurnia memperkirakan setoran dividen BUMN kepada pemerintah hingga akhir tahun akan melampaui target yang ditetapkan dalam Perpres Nomor 98 Tahun 2022. Sebab hingga enam bulan pertama saja, realsiasinya sudah 102,2 persen dari target.
DJA pun terus mengumpulkan data dokumen rapat umum pemegang saham (RUPS) BUMN, memverifikasinya, dan memvalidasinya, untuk menentukan kapan jatuh tempo dan kapan dividen itu harus diserahkan setelah ditagihkan. "Di sini memag yang masih terus dilakukan karena ada kadang-kadang dari BUMN itu yang lupa menyetorkan atau melaporkan hasil RUPS-nya sehingga kami tidak mendapat info," kata Kurnia.
Dari total dividen yang dibagikan BUMN kepada pemerintah, Kementerian Keuangan mencatat ada tiga BUMN penyumbang dividen terbesar. Ketiganya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebesar Rp 14,05 triliun. Kemudian diikuti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rp 8,75 triliun dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Rp 7,74 triliun.
Di luar tiga BUMN itu, ada pula perusahaan pelat merah dengan setoran terbesar, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Rp 1,64 triliun. Selanjutnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Rp 1,32 triliun dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum sebesar Rp 900 miliar.
Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyumbang dividen Rp 750 miliar dan PT Pertamina (Persero) Rp 730 miliar yang merupakan pembayaran tahap 1 dari dividen sebesar Rp 2,92 triliun. Lalu ada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Rp 520 milliar dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI Rp 460 miliar.
"Ini yang masuk ke dalam 10 BUMN terbesar, namun tentu kembali lagi ke kebijakan distribusi atau pembagian dividen saat RUPS itu tentu mempertimbangkan banyak faktor," ucap Kurnia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.