Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso meminta perusahaan perbankan mengambil pelajaran dari kasus errornya sistem Bank Mandiri disingkat kasus Bank Mandiri beberapa pekan lalu.
"Bagi bank lain, tolong ini adalah peringatan untuk kita semua agar berhati-hati, banyak pelajaran. Tapi ini sudah selesai dan nasabah tidak perlu khawatir," ujar dia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019 soal kasus Bank Mandiri itu
Pada Sabtu, 20 Juli 2019 pagi, Bank Mandiri mengalami error sistem atau gangguan yang membuat saldo nasabah bertambah maupun berkurang secara drastis. Gangguan itu terjadi akibat adanya error saat akan dilakukan perpindahan dan pemeliharaan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan setiap akhir hari.
Atas kejadian itu, OJK memastikan persoalan itu sudah selesai diatasi dan tidak ada nasabah yang kehilangan uangnya. Sebab, perseroan bisa menelusuri rekening nasabah sebelum dan setelah kejadian sepeti apa. Sehingga, Wimboh menyebut perseroan sudah menanggulangi persoalan itu dalam waktu singkat.
"Kalau pun ada yang belum selesai, entah unsur kesengajaan atau tidak, ada rekening yang saldonya semestinya tidak sebesar yang tertera, ini sedang dicari untuk dikembalikan, dan ini bank bertanggungjawab, dijamin tidak ada nasabah yang saldonya berkurang," kata Wimboh.
Wimboh mengatakan kasus gangguan sistem itu adalah pelajaran penting bagi perbankan agar di kemudian hari melakukan mitigasi, sehingga persoalan yang sama tidak terjadi lagi. Apalagi persoalan itu memang jarang terjadi, bahkan baru pertama kali terjadi. Sehingga OJK juga turut mendalami apakah itu murni gangguan teknis, atau ada masalah lain seperti hack atau hal lainnya.
Adapun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI memiliki sejumlah langkah supaya nasabah yang belum mengembalikan dana setelah saldonya bertambah tiba-tiba usai kejadian error sistem segera mengembalikan dana. Salah satunya, lewat opsi pemotongan saldo langsung oleh Bank Mandiri terhadap nasabah yang tebukti menarik duit saat terjadinya error dan belum mengembalikan.
"Kami punya opsi pemotongan saldo langsung yang bisa dilakukan, sepanjang telah dilakukan komunikasi terlebih dahulu dengan nasabah," kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi kepada Tempo soal kisruh akibat error sistem di Bank Mandiri.
Selain memiliki opsi itu, Bank Mandiri juga memiliki strategi lain supaya dana tersebut bisa kembali. Hery mengatakan Bank Mandiri telah melakukan cara persuasif untuk memberitahu nasabah supaya kelebihan saldo itu segera dikembalikan kepada bank. Menurut dia, sejumlah nasabah tersebut cukup paham dan mengerti soal kasus Bank Mandiri.
CAESAR AKBAR | DIAS PRASONGKO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini