Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menjelaskan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjadi karena faktor internal dan eksternal. Meski penurunan IHSG yang signifikan itu dinilainya bukan sesuatu yang wajar, dia meminta agar pasar dapat melihatnya dalam konteks yang lebih luas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada beberapa faktor global yang berkontribusi, termasuk ketidakpastian ekonomi global. Saat ini banyak investor masih bersikap wait and see,” kata Iman dalam konferensi pers di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, ia tak menampik penurunan signifikan terhadap IHSG juga disebabkan faktor domestik. Namun, Iman tak menjelaskan secara spesifik apakah penurunan tersebut imbas dari kebijakan pemerintah seperti himpunan bank milik negara yang diminta membiayai 3 juta rumah atau kebijakan lainnya.
Dia menekankan secara fundamental perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI memiliki kinerja yang solid. Jika melihat laporan keuangan tahun 2024, lanjutnya, sebagian besar menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun 2023. “Jadi, yang terjadi saat ini lebih bersifat sentimen dan persepsi investor terhadap kondisi markoekonomi Indonesia,” kata dia.
Diketahui IHSG mengalami tekanan jual besar pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025, hingga menyentuh batas bawah 5 persen. Kondisi ini memicu pembekuan sementara perdagangan (trading halt) oleh PT BEI pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad, menyatakan bahwa penghentian sementara perdagangan ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 yang mengatur mekanisme penanganan kelangsungan perdagangan di Bursa dalam kondisi darurat.
Berdasarkan kebijakan BEI, sistem perdagangan akan dibuka kembali setelah 30 menit, yakni pada pukul 11:49:31 waktu JATS, tanpa ada perubahan jadwal perdagangan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi pelaku pasar dalam merespons kondisi terkini serta menjaga stabilitas perdagangan.
Sejauh ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai pemicu utama tekanan jual yang mendorong pelemahan IHSG.