Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjiyo berjanji akan memiliki hubungan semakin mesra dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebab, untuk mewujudkan strategi menstabilkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi diperlukan koordinasi dengan pihak lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini sudah mesra dan akan makin mesra," kata Perry di ruang rapat komisi XI DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Perry, kedua instansi pemerintah itu akan saling melengkapi. BI, kata Perry, telah sepakat untuk bekerja sama. Saat ini, BI fokus pada pengawasan makroprudensial dan makro industri perbankan. Sementara OJK fokus pada pengawasan mikroprudensial mulai dari individu hingga sistem.
Selain itu, keduanya bekerja sama ihwal mengembangkan ekonomi keuangan syariah. "Kita sudah sepakat untuk bisa rutin berdiskusi, sehingga lebih efisien baik di BI atau OJK," ujar Perry.
Tidak hanya OJK, Perry ingin memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan DPR. Bila menjabat gubernur BI, Perry merasa perlu menambah pertemuan rutin dengan anggota XI DPR untuk membahas seputar masalah kebijakan BI hingga ekonomi lingkup nasional. "Sehingga bisa mencari solusi bersama," ujarnya.
Perry, bankir karir Bank Sentral yang kenyang pengalaman di bidang moneter, ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon Gubernur BI menggantikan gubernur saat ini Agus Martowardojo.
Perry yang saat ini masih menjabat Deputi Gubernur BI mengalahkan tiga kandidat yang disarankan kepada Presiden, termasuk mengalahkan pimpinannya saat ini, Agus Martowardojo. DPR sejak 5 Maret 2018 resmi memproses kelayakan dan kepatutan Perry.