Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengklaim Presiden Prabowo Subianto yang belum genap 100 hari menjabat telah mencetak sejumlah pencapaian. Menurut Airlangga, beberapa kebijakan Prabowo di awal pemerintahannya telah menunjukkan hasil positif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam kurun waktu 90 hari pemerintahan Bapak Prabowo, banyak hal positif yang telah terwujud, termasuk beberapa paket (kebijakan) ekonomi,” kata Airlangga dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 13 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu kebijakan pemerintahan Prabowo yang disoroti oleh Airlangga ialah untuk pertama kalinya, Indonesia bergabung sebagai anggota BRICS. “Bergabungnya Indonesia dengan BRICS telah menjadi perbincangan masyarakat internasional,” tutur dia. “Presiden menjelaskan kepada mitra Jepang kita, Perdana Menteri, bahwa Indonesia sendiri adalah negara non-aliansi.”
Bergabungnya Indonesia dengan BRICS, lanjut Airlangga, merupakan salah satu langkah kerja sama dengan negara-negara global Selatan atau global South. Airlangga menjelaskan, hubungan Indonesia dengan negara-negara BRICS—seperti China, Brasil, India—sebenarnya sudah berlangsung lama. Indonesia telah bekerja sama dengan negara-negara tersebut melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Free Trade Agreement (FTA).
“Jadi dengan India, misalnya, kita adalah bagian dari Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Dengan China, kita adalah bagian dari RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) dengan rekan kita dari ASEAN,” ujar Airlangga.
Sementara itu, kata Airlangga, Indonesia juga masih dalam proses masuk ke dalam aliansi yang beranggotakan negara-negara maju, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). “Dan bahkan selama pertemuan presiden di Washington, Amerika Serikat juga mendukung keanggotaan Indonesia dalam OECD dan memulai CPTPP (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership),” ucap dia. Tak hanya itu, Airlangga mengatakan pemerintah Jepang juga mendukung kedua inisiatif tersebut untuk memastikan bahwa Indonesia dapat menjadi anggota CPTPP dan OECD.
Selain begabungnya Indonesia dengan BRICS, Airlangga juga menyebut realisasi program makan bergizi gratis (MBG) sebagai salah satu pencapaian Prabowo. “Saya kira program makan gratis bagi pelajar ini telah mendapat pujian dari banyak pemimpin.” ujar Airlangga.
Pada Sabtu, 11 Januari 2025 lalu, Perdana Menteri Jepang Ishiba Shigeru telah bertemu dengan Presiden Prabowo. Pada pertemuan itu, kata Airlangga, Ishiba mengatakan program makan gratis semacam itu telah dilaksanakan di Jepang selama 80 tahun. “Pemerintah Jepang juga menawarkan kepada Indonesia untuk belajar dari apa yang telah dilakukan Jepang dalam program makan gratis bagi pelajar,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga juga menyebutkan beberapa kebijakan ekonomi yang dinilai menonjol dari pemerintahan Prabowo. Beberapa di antaranya adalah perpanjangan penyimpanan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) di dalam negeri, dimulainya program 3 juta hunian, kenaikan upah minimum provinsi 2025 sebesar 6,5 persen, dan juga penghapusan atau pemutihan kredit macet untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kemudian, ada pula kunjungan pertama presiden ke sejumlah negara yang disebut menghasilkan komitmen senilai US$ 18,5 miliar, dan pengumuman kebijakan stimulus ekonomi pada awal 2025.
Pilihan Editor: KKP Cari Pembuat Pagar Laut Ilegal di Tangerang
Foto 
