Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengusung tema Inovasi dan Kompetisi di Zaman Digital , Tempo Media Week menghadirkan CEO Kibar Yansen Kamto . Ia bercerita tentang gerakan 1.000 Startup di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong generasi muda untuk berpikir kreatif di zaman digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Gerakan ini kami untuk membantu anak muda berkolaborasi, agar ide mereka bisa sampai ke seluruh dunia,” ujar Yansen, Sabtu, 25 November 2017 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yansen menyebutkan tiga kunci utama dalam membangun sebuah bisnis startup. Menurut dia, membangun startup harus dimulai dengan menemukan sebuah masalah di masyarakat.
Namun, kata Yansen, masalah itu bukan hasil perkiraan semata-mata melainkan perlu divalidasi di lapangan. Cara memvalidasinya bisa dengan membuat survei atau bertanya langsung pada masyarakat.
Menurut Yansen, banyak anak muda yang salah ketika menentukan tujuan dari bisnis startup yang akan mereka bangun. “Banyak yang hanya ingin terlihat keren sebagai Founder atau Co founder. Itu tujuan yang salah,” ujar Yansen. Ia mengatakan, pendiri startup harus memiliki tujuan membantu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan sekitar.
Setelah tujuan, Yansen mengatakan, para caon pembuat startup perlu berusaha menemukan orang-orang yang memiliki visi yang sama. “Jangan belum apa-apa langsung cari investor,” kata Yansen. Menurut dia, kekuatan dari startup bukan hanya teknologi tapi juga jaringan sosial.
Revolusi digital menjadi isu besar yang dihadirkan Tempo Media Gruop dalam Tempo Media Week 2017. Acara ini akan berlangsung dari 24-26 November 2017 di Gedung Perpustakaan Nasional Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Ketua Panitia Tempo Media Week 2017, Mardiyah Chamim mengatakan, tujuan diangkatnya tema ini diharapkan dapat memberikan kesadaran akan pentingnya bekerja sama menghadapi revolusi digital.
Menurut Yansen, dengan bekerjasama dalam menghadapi era digital ini, para anak muda tidak lagi hanya sibuk dengan perdebatan di media sosial, namun dapat berperan melalui karya dan menunjukkannya di kancah Internasional .“Anak muda harus percaya bahwa merah putih harus berkibar di kancah dunia,” ujar Yansen.
RIANI SANUSI PUTRI | RR ARIYANI