EKSPOR mobil Indonesia terus menggelinding. Akhir pekan lalu, Menteri Muda Perindustrian Tungky Ariwibowo melepas pengiriman tiga buah minibus Suzuki, bikinan pabrik karoseri Gajah Mada, Tambun, Bekasi, ke Bangladesh. Ekspor perdana ini akan diikuti dengan pengiriman 15 unit per bulan untuk masa setahun. Untuk menembus pasar Bangladesh, Gajah Mada memperkenalkan tiga buah model minibus: Baby, Radeen, dan Sprinter -- di dalam negeri harga jual rata-rata sekitar Rp 11 juta per unit. Tapi, untuk pengiriman ke Bangladesh, importir Kosons Group berani membeli dengan harga hampir Rp 2 juta lebih mahal. Selama ini Bangladesh, yang belum memiliki pabrik perakitan mobil, mengimpor kebutuhan mereka dari Jepang. "Ekspor ini boleh diartikan sebagai peningkatan hubungan ekonomi antara Selatan dan Selatan," kata Menteri Tungky Ariwibowo. Perusahaan karoseri Gajah Mada, yang telah jadi "anak angkat" Indomobil Group, semula berlokasi di Yogyakarta dan bisa membuat karoseri untuk 12 buah mobil per hari. "Industri karoseri kini tak sekadar bisnis yang padat karya, tetapi juga mulai padat modal," kata Soebronto Laras, bos Indomobil Group. Sebelum Gajah Mada, dua perusahaan karoseri lainnya, Adi Putro (Malang) dan Alexander (Jakarta), telah mengekspor 200 Suzuki Katana ke Brunei Darussalam. "Sebagian besar dipakai off the road di perkebunan dan hutan-hutan di sana," tambah Soebronto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini