Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Desain Istana Garuda IKN Dikritik Mirip Kelelawar, Bagaimana dengan Istana Wapres?

Istana Wakil Presiden di IKN akan mulai dibangun pada 12 Agustus mendatang, bagaimana desainnya?

9 Agustus 2024 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Desain Istana Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menuai banyak kritik di media sosial. Alih-alih berbentuk seperti lambang negara Republik Indonesia (RI), para warganet menilai tempat presiden berkantor itu menyerupai kelelawar karena berwarna cokelat gelap yang menimbulkan kesan suram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Welcome to Gotham City. Ngeri kali, mirip istana siluman kelelawar,” cuit akun X (Twitter) @Mahesa*******, Kamis, 8 Agustus 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk diketahui, pemasangan bilah terakhir ke-4.650 Istana Garuda telah dilakukan pada Senin, 22 Juli 2024. Pelaksanaan pemasangan bilah yang menandai selesainya pembangunan istana presiden itu disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Otorita IKN Basuki Hadimuljono dan seniman I Nyoman Nuarta. 

Kementerian PUPR pun kini menjadwalkan peletakan batu pertama (groundbreaking) Istana Wakil Presiden pada Senin, 12 Agustus 2024. Bangunannya akan berdiri di Sumbu Timur, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Groundbreaking Istana Wapres dan groundbreaking untuk investor tahap ketujuh rencananya akan dilaksanakan pada 12 Agustus,” kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024, seperti dikutip dari Antara. Lantas, seperti apa desain Istana Wapres?

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menggelar Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di IKN untuk kompleks Istana Wakil Presiden, perkantoran legislatif dan yudikatif, serta kompleks peribadatan pada 2022 silam. Namun, tidak ada pemenang utama atau juara satu yang diputuskan. 

Karya desain “Huma Betang Umai” oleh Daliana Suryawinata dari SHAU dan “Istana Kerakyatan” oleh Andy Siswanto dari PT Wiswakharman dipilih sebagai pemenang bersama di posisi juara kedua. Sementara pemenang ketiga adalah “Dwi Arya Wibawa” karya Budi Pradono. 

“Basic desainnya ini tentu kami harus kolaborasikan. Kalau tadi Istana Wapres kan pemenangnya ada dua, ya nanti akan dikolaborasikan. Kami ambil unsur-unsur mana dari Huma Betang Umai, mana yang dari Istana Kerakyatan,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti di Jakarta, Senin, 18 Juli 2022. 

Arsitek Daliana Suryawinata bersama timnya merancang bangunan Istana Wapres yang megah dan modern di atas bukit melalui pendekatan kearifan lokal rumah panjang Huma Betang Umai khas Dayak Kalimantan. Rumah adat itu menganut filosofi kerukunan antarmanusia juga dengan alam. 

Strategi desainnya memposisikan bangunan utama di atas bukit dan bangunan pendukung lainnya berteras-teras hijau ke arah bawah. Huma Betang Umai dianggap sebagai representasi keramahtamahan bangsa Indonesia, serta beratap lebar untuk menyimpan energi matahari yang dilengkapi dengan teras dan balkon untuk peneduh. 

Sementara arsitek Andy Siswanto bersama timnya mendesain kompleks Istana Wakil Presiden dengan pendekatan Istana Kerakyatan yang terdiri dari bangunan-bangunan ikonik monumental berarsitektur khas Nusantara. Bentuk dan ruangannya diabstraksi dari rumah rakyat Betang atau Lamin yang dikomposisi secara serial untuk membentuk istana. 

Istana Wakil Presiden versi Andy Siswanto dan kawan-kawan, berada di dalam kawasan taman hijau (ecopark) dan infrastruktur hijau yang bermakna sebagai poros kebangsaan. Sebagai representasi dari rumah negara, bangunan Istana Wakil Presiden berada di perbukitan dengan pemandangan bentang alam di sekitarnya. 

Namun, pada Maret 2023,  Jokowi sempat meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk merevisi rancangan Istana Wakil Presiden di IKN. 

“Desainnya berubah, waktu lelang pertama, kami dengan desain yang juara sayembara pertama. Tapi setelah diperiksa Pak Presiden, beliau melihat perlu direvisi, sehingga kami revisi. Lelang ulang atau tidak, itu nanti,” ucap Basuki saat konferensi pers di Istana Presiden, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. 

Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus