Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Digitalisasi Semua Transaksi

Mastercard dan anak perusahaan independennya, Mastercard Center for Inclusive Growth, bekerja sama dengan pemerintah, bank, lembaga swadaya masyarakat, serta institusi lain, memberdayakan orang-orang terpinggirkan agar mendapatkan akses keuangan formal.

18 September 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Digitalisasi Semua Transaksi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mastercard dan anak perusahaan independennya, Mastercard Center for Inclusive Growth, bekerja sama dengan pemerintah, bank, lembaga swadaya masyarakat, serta institusi lain, memberdayakan orang-orang terpinggirkan agar mendapatkan akses keuangan formal.

Dengan 750 lebih program di lebih dari 80 negara, Mastercard telah menghubungkan 310 juta orang untuk mendapatkan layanan keuangan formal. Targetnya, 500 juta orang bisa terlayani pada 2020.

"Pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan menjadi tantangan seluruh negara," kata President Center for Inclusive Growth and Global Sustainability Lead Mastercard, Shamina Singh kepada Ghoida Rahmah dari Tempo, di Jakarta, Selasa dua pekan lalu.

Bagaimana posisi Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi inklusif?

Indonesia menjadi bagian penting karena pemerintah berfokus menciptakan akses keuangan formal untuk banyak sektor pekerjaan. Indonesia juga pasar yang penting dalam pertumbuhan kelas menengah. Setiap warga harus memiliki akses keuangan yang lebih baik, seperti pendapatan yang terus tumbuh, akses tabungan, dan terjamin oleh asuransi. Sektor ekonomi formal juga berarti masyarakat bertransaksi dalam satu sistem yang aman, teratur, dan terlindungi.

Bagaimana mengembangkannya (inklusi keuangan)?

Inklusi keuangan tidak selalu tentang berapa banyak jumlah akun di bank, tapi lebih dari itu. Bagaimana masyarakat berpartisipasi dalam perekonomian. Bertransaksi tunai bukan bagian dari inklusi keuangan. Saya percaya inklusi keuangan dapat terwujud melalui koneksi digital dalam bertransaksi.

Apa tantangan terbesar Indonesia?

Pemerintah Indonesia harus mendigitalisasi semua transaksi. Sistem pembayaran yang aman dan nyaman harus dimulai. Bagi generasi muda yang terbiasa dengan teknologi, ini hal mudah, tapi menjadi tantangan tersendiri bagi generasi tua yang tidak terbiasa dengan itu, bahkan takut beralih.

Apa pekerjaan rumah yang harus segera digarap pemerintah Indonesia?

Kesempatan terbesar yang dimiliki ada di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menjadi penggerak perekonomian. Pemerintah harus mengedukasi, terlebih banyak dari mereka adalah wanita. Kami memiliki program khusus untuk membantu setidaknya 10 ribu pengusaha wanita di Indonesia agar bisa meningkatkan kemampuan bisnisnya, paham akan pembiayaan (kredit), dan menambah pengetahuan mengenai pelanggan serta tren pasar.

Indonesia menargetkan pertumbuhan keuangan inklusif. Juga berjuang mengatasi masalah mendasar, yaitu kemiskinan. Mana yang harus didulukan?

Ini pertanyaan sulit. Semua negara tengah memerangi kemiskinan. Ketika pertumbuhan ekonomi di satu negara berlangsung bertahap, pada saat yang sama tingkat kemiskinan juga perlahan menurun didorong inklusi keuangan. Bank harus banyak mengucurkan kredit. Masyarakat harus berpartisipasi dalam perekonomian. Semua terhubung dalam satu ekosistem. Anda tidak bisa mengorbankan keuntungan untuk dampak sosial. Begitu pula sebaliknya.

Mengapa Mastercard menyasar wanita?

Kami berfokus pada UMKM, terutama wanita. Bagaimana menghubungkan pengusaha UMKM dengan sektor ekonomi formal. Kami juga peduli pada perkembangan para pengusaha muda, bagaimana mereka terus tumbuh, memiliki akses keuangan formal untuk mendapatkan pinjaman modal dan masuk ke pasar yang lebih besar. Indonesia menargetkan inklusi keuangan hingga 75 persen pada 2019. Kami sangat mendukung hal itu.

Negara mana yang bisa menjadi role model bagi Indonesia dalam mewujudkan inklusi keuangan?

Kalau harus memilih satu negara, sulit. Ada banyak hal positif yang bisa diambil dari kesuksesan negara lain. Di Meksiko, misalnya, pemerintah dan swasta terbiasa berkoordinasi membangun ekonomi. Afrika Selatan mendekatkan perbankan yang jaraknya jauh dengan masyarakat, karena berada di pusat kota. Pada dasarnya, ide besar yang harus dipahami adalah bagaimana memudahkan masyarakat mengakses keuangan. Setiap negara harus berupaya menemukan formula yang tepat.


Shamina Singh
Jabatan:
- Executive Vice President, Sustainability at Mastercard & President, Mastercard Center for Inclusive Growth (Desember 2016-sekarang)

Karier:
-Dewan Korporasi untuk Pelayanan Nasional dan Masyarakat AS (Agustus 2015-sekarang)
-Direktur Eksekutif Center for Inclusive Growth Mastercard (Desember 2013-Juli 2016)
-Direktur Global Government Social Programs Solutions Mastercard (Februari 2013-Agustus 2014)

Pendidikan:
-Alumni Global Leadership and Public Policy for the 21st Century, Harvard University Kennedy School of Government (2013)
-Jackson Institute for Global Affairs, Yale University (2012)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus