Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dubes Faizasyah Ajak Pebisnis Kanada Investasi Industri Kreatif

Dubes RI di Kanada, Teuku Faizasyah, mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif Kanada untuk investasi ke Indonesia pada Investment Forum di Montreal.

1 Agustus 2018 | 16.34 WIB

Duta Besar Indonesia untuk Kanada  Teuku Faizasyah ketika membuka Forum Investasi  Opportunities in the Renewable Energy Sector in Indonesia di Montreal, Kanada, pada Rabu, 10 Mei 2017. Dok. KBRI Ottawa
Perbesar
Duta Besar Indonesia untuk Kanada Teuku Faizasyah ketika membuka Forum Investasi Opportunities in the Renewable Energy Sector in Indonesia di Montreal, Kanada, pada Rabu, 10 Mei 2017. Dok. KBRI Ottawa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Kanada, Teuku Faizasyah, dan Wakil Kepala Nekraf (Badan Ekonomi Kreatif), Ricky Joseph Pesik, mendorong pebisnis Kanada berinvestasi di bidang industri kreatif ke Indonesia. Ajakan ini disampaikan pada acara Investment Forum 2018 di Montreal, Senin, 30 Juli 2018.

Alternate Representative KBRI di Otawa, Andy Aron, mengatakan forum investasi diadakan dalam format panel menghadirkan 5 pembicara Indonesia yang berasal dari Kantor Perwakilan BKPM dan Bank Indonesia di New York, Bekraf, Badan Perfilman Indonesia, dan L.Tru Modest Wear.

Baca: Lima Negara Bahas Prospek Ekonomi Kreatif di KBRI Kanada 

Sedangkan dua pembicara asal Kanada yaitu Praktisi Hukum Ekonomi Kreatif Kanada yang menjadi konsultan di Indonesia selama lebih dari 20 tahun dan perwakilan Toon Boom Animation.

Kelima panelis dari Indonesia selain menyampaikan perkembangan terkini mengenai ekonomi dan investasi di Indonesia juga memaparkan peluang-peluang ekonomi kreatif Indonesia. Adapun dua panelis dari Kanada memberikan pejelasan mengenai "best practice" bisnis dan investasi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Dubes Faizasyah menyampaikan ekonomi kreatif Indonesia kini menjadi salah satu mesin pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Ekonomi kreatif Indonesia mampu menyerap 16 juta tenaga kerja dan menyumbangkan 7.4 persen PDB negara," kata Faizasyah.

Dengan modal tersebut, Dubes berharap pelaku usaha dan bisnis Kanada terutama yang bergerak di sektor ekonomi kreatif melakukan ekspansi investasinya ke Indonesia.

Anggota Komite Eksekutif Ekonomi dan Perdagangan Kota Montreal, Robert Beaudry, mengapresiasi konsistensi KBRI Ottawa yang rutin tiap tahun mengadakan forum investasi sebagai medium penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Kanada.

Menurutnya, tema "Opportunities in the Creative Economy in Indonesia" dinilai sangat tepat karena ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor pembangunan ekonomi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kanada.

Kota Montreal menjadi bukti dinamika keberhasilan sektor ekonomi kreatif di Kanada di mana sejumlah perusahaan pengembang video games dunia, seperti Ubisoft dan Gameloft, membuka kantornya di kota ini.

Sebagai pembicara kunci, Wakil Kepala Bekraf, Ricky Joseph Pesik, menyampaikan visi Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia di masa depan.

"Bekraf didirikan untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi kreatif dunia pada tahun 2030," ujar Ricky.

Di hadapan 24 pelaku bisnis, Ricky menjelaskan, Indonesia mengembangkan 16 sub sektor ekonomi dengan tiga sub-sektor utama, yakni kuliner, adibusana dan kerajinan tangan. Ketiga sub-sektor utama tersebut mendukung 77.6 persen ekonomi kreatif nasional.

"Pemerintah juga turut menjadikan film dan animasi, aplikasi dan video games, dan musik sebagai tiga sub-sektor ekonomi kreatif yang diprioritaskan untuk dikembangkan," ujar Ricky.

Pada kesempatan ini juga dimanfaatkan Ricky mengundang pelaku usaha ekonomi kreatif Kanada menghadiri World Conference on Creative Economy (WCCE) yang akan diadakan Pemerintah Indonesia pada 6-8 November mendatang di Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikatakan, WCCE 2018 akan mengangkat tema Inclusively Creative dan diharapkan mampu menyodorkan solusi atas empat permasalahan pengembangan industri kreatif global, yakni kohesi sosial, kebijakan dan peraturan, pemasaran dan ekosistem, serta pembiayaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus