Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ekonom: Negara Kaya yang Membawa Emisi ke Dunia, Danai Pembangunan Hijau

Jeffrey D. Sachs meminta Presidensi G20 Tahun 2022 mendorong negara-negara maju menyediakan 100 miliar dolar AS dalam rangka perubahan iklim dan emisi

9 Februari 2022 | 12.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi G20. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus Direktur Center of Sustainable Development Columbia University Jeffrey D. Sachs meminta Presidensi G20 Tahun 2022 yang dipimpin oleh Indonesia dapat mendorong negara-negara maju menyediakan 100 miliar dolar AS dalam rangka penanganan perubahan iklim dan emisi.

"Sekarang, kita memiliki kesempatan dengan kepemimpinan Indonesia di G20 untuk mengatakan ke negara maju bahwa kita tidak bisa mengabaikannya. Anda (negara maju) harus membantu membayarnya," katanya dalam Mandiri Investment Forum 2022 di Jakarta, Rabu 9 Februari 2022.

Sachs menyatakan negara maju yang membawa emisi karbon ke dunia dengan berbagai inovasi teknologinya hingga menyebabkan suhu global naik.

Di sisi lain, negara-negara maju tersebut tidak bersedia memenuhi komitmennya untuk menyediakan dana sebesar 100 miliar dolar AS sebagai pertanggungjawaban terhadap yang telah dilakukannya kepada dunia.

Padahal, menurut Sachs, dana sebesar 100 miliar dolar AS hanya satu persen dari pendapatan global yang masih sangat jauh dari total dana yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim.

"Negara kaya lah yang membawa emisi ke dunia, tapi mereka tidak setuju untuk menyediakan 100 miliar dolar AS yang merupakan dari output dunia dan mereka belum menjawab janji mereka," tegasnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Oleh sebab itu, Indonesia sebagai Ketua Presidensi G20 harus mampu mendorong negara maju seperti China, Amerika Serikat, maupun Eropa untuk segera menyediakan dana tersebut.

Ia menegaskan kerja sama dan sinergi merupakan kunci utama dalam mengatasi isu perubahan iklim terlebih dengan mengolaborasikan masing-masing potensi yang dimiliki oleh negara-negara maju.

"Mari kita minta mereka kerja sama dengan mendanai beberapa pembangunan-pembangunan hijau. Indonesia berteman dengan semua jadi ini bukan memilih satu dari lainnya. Kita tidak bisa lari dari perubahan iklim tapi kita bisa bersama dalam pendanaan," jelasnya.

Berdasarkan unggahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam akun Instagram pribadinya @smindrawati pada Kamis pekan lalu, disebutkan negara-negara maju gagal memenuhi janji mereka untuk mendanai 100 miliar dolar AS per tahun bagi negara-negara berkembang untuk menghadapi climate change baik dalam bentuk program adaptasi maupun mitigasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

 
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus