Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) periode 2011-2016 Milawarma dinyatakan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi akuisisi anak perusahaan PTBA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Milawarma dinyatakan sebagai tersangka bersama Nurtima Tobing selaku Wakil Ketua Tim Akuisisi Saham PT SBS oleh PTBA melalui anak perusahaan PT BMI. Kasus tersebut melibatkan total lima tersangka dan diduga merugikan negara sebesar Rp100 miliar. Seusai dinyatakan sebagai tersangka pada Rabu, 23 Agustus 2023, Milawarma ditahan di Rumah Tahanan Pakjo Palembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kemarin penyidik resmi menetapkan dua tersangka lagi dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham PT SBS," ujar Kasi Penkum Kejati Sumsel Vanny Yulia Eka Sari, Kamis, 24 Agustus 2023.
Sebelumnya penyidik telah menahan tiga tersangka yakni Tjahyono Imawan (mantan direktur PT Satri Bahana Sarana/SBS), Anung Dri Prasetya (mantan direktur usaha PT Bukit Asam Tbk) dan Syaiful Islam (Ketua Tim Akuisisi Penambangan PTBA).
Menyikapi penahanan Milawarma, lulusan UPN Veteran Yogyakarta, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi, anggota Ikatan Alumni Tambang (Ikata) UPN Veteran Yogyakarta mengingat sosok Milawarma dalam kiprahnya di organisasi.
"Kami mengenal beliau di Ikata dengan sebutan Mas Mila, sosok yang humble, berdedikasi serta aktif berorganisasi. Beliau juga sempat menjadi Ketua Ikatan Alumni dan Dewan Pengawas", ucap Catur Gunadi, Ketua Ikata UPN Veteran Yogyakarta, dalam keterangan tertulis diterima Tempo, Rabu, 6 September 2023.
Dukungan terhadap Milawarma, yang diyakini hanya menjalankan aksi korporasi, juga mengalir dari sekitar 6.000 anggota Ikata UPN Veteran Yogyakarta. "Saya beserta enam ribu anggota Ikata UPN Veteran Yogyakarta menyatakan dukungan terhadap Milawarma dalam menjalankan aksi korporasi sebagai bagian dari tugas", pungkasnya.
Selanjutnya: Rekam jejak Milawarma
Mengutip data Wikipedia, Milawarma tercatat pernah menjabat sejumlah posisi penting di sejumlah perusahaan tambang dan energi. Tak hanya itu, sederet prestasi berikut penghargaan menghiasi karir pria lulusan UPN Veteran Yogyakarta.
Mulai menjabat sebagai Head of Long Term Mine Planning Unit PTBA sejak 1995, Milawarma ditempatkan di sejumlah posisi operasional hingga menduduki Sekretaris Perusahaan pada 2003. Karirnya terus menanjak dan dipercaya sebagai Direktur Operasi & Produksi mulai kurun waktu 2006- 2011. Puncaknya, Milawarma memegang tampuk kursi pimpinan PTBA sebagai Direktur Utama mulai Desember 2011 hingga 2016.
Selama masa jabatannya sebagai Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, pria kelahiran Malang tersebut meraih puluhan penghargaan bergengsi level nasional dan internasional atas pencapaiannya bersama PTBA dalam dunia pertambangan. Penghargaan-penghargaan tersebut di antaranya ; Green CEO 2012 - Sector Oil Mining & Gas - Warta Ekonomi, The Best CEO - Power of Heart Anugerah Business Review 2012, The Most Innovative CEO for Country - GATRA tahun 2013, The Best Chief Strategy Execution Officer-Across All Industry-SPEX2 Award Tempo Media Grup 2015, The Best CEO 2014, The Best Entrepreneur of The Year-Asia Pacific Entrepreneurship Award/APEA 2014 dan sejumlah penghargaan bergengsi lainnya.
Sedangkan dari jejak akademis, Milawarma tercatat pernah menuntut ilmu di SMA Negeri 3 Malang, Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta dan Master of Engineering (Honor), Civil and Mining Department, University of Wollongong Australia tahun 1995.