Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erick Thohir Klaim BUMN Produksi 6 Juta Masker Mulai Bulan Depan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim sejumlah perusahaan negara bersiap memproduksi 6 juta masker mulai April 2020

11 Maret 2020 | 17.30 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir (jaket hitam), Wakil Menteri BUMN Kartia Wirjoatmodjo (batik), dan Dirut PT Angkasa Pura I Muhammad Awaluddin (kemeja putih) saat mengecek prosedur antisipasi virus corona di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Rabu, 11 Maret 2020. Tempo/Fajar Pebrianto
Perbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (jaket hitam), Wakil Menteri BUMN Kartia Wirjoatmodjo (batik), dan Dirut PT Angkasa Pura I Muhammad Awaluddin (kemeja putih) saat mengecek prosedur antisipasi virus corona di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Rabu, 11 Maret 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banten - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim sejumlah perusahaan negara bersiap memproduksi 6 juta masker mulai April 2020. Pernyataannya ini disampaikan di tengah kelangkaan masker yang saat ini terjadi di pasaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Hanya dari BUMN saja, 6 juta, bahan bakunya masih ada,” kata kata Erick saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu, 11 Maret 2020. Tapi, Erick tidak menjelaskan BUMN apa saja yang bakal memproduksi masker sebanyak itu.

 

Erick hanya mengatakan Indonesia masih terus mencari bahan baku untuk produksi masker dalam negeri. Eropa disasar menjadi pasar impor bahan baku masker untuk menggantikan Cina. Belakangan, penyebaran virus corona di Eropa semakin meluas. “Ya kami mesti cari dari India atau yang lain,” kata dia.

 

Produksi masker secara masif ini untuk mengatasi kelangkaan dan tingginya harga di pasaran akibat virus corona. Pekan lalu di Pasar Glodok, Jakarta, harga masker jenis Nexcare isi 50 tembus Rp 850 ribu per kotak. Lalu, Sensi seharga Rp 450 ribu, dan Accurate Rp 400 ribu.

 

Saat harga melonjak tinggi, Erick sempat turun ke lapangan dan mengecek stok masker di Apotek Kimia Farma, Cikini, Jakarta Pusat. Saat dikunjungi Erick, Kimia Farma memajang masker dan menjualnya dengan harga Rp 2.000 per satuan atau pieces.

 

"Untuk seluruh Apotek Kimia Farma sekarang, posisinya tersedia," kata Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo bersama Erick saat ditemui di lokasi pada Rabu, 4 Maret 2020. Tapi beberapa jam setelah itu, masker yang semula dipajang di dalam apotek langsung ludes tak bersisa.

 

Hari ini, Erick pun mengakui stok masker milik Kimia Farma memang masih tidak stabil. Di sejumlah daerah, stok masker Kimia Farma ternyata sama sekali tidak ada alias kosong. “Kami jujur stok masker up and down tergantung kebutuhan. Kemarin saya cek di Jakarta aman, Manado kehabisan, di Padang aman,” kata Erick.

 

 

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus