Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erick Thohir Minta Relief Gedung Sarinah Direstorasi Seperti Sedia Kala

Menteri BUMN Erick Thohir melihat langsung progres pemugaran Gedung Sarinah, Jakarta.

16 Januari 2021 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati melihat langsung progres pemugaran Gedung Sarinah di Jakarta, Jumat (15/1/2021). ANTARA/HO-Sarinah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri BUMN Erick Thohir melihat langsung progres pemugaran Gedung Sarinah, Jakarta. Dalam kunjungannya, ia mengagumi mahakarya relief tersebut dan meminta  karya ini direstorasi sedapat-dapatnya kembali seperti sediakala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat Sarinah kembali dibuka, relief ini juga dapat dipamerkan kepada publik. "Bangsa besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya," tutur Erick dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Dalam kunjungannya, Menteri BUMN didampingi Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Agung Budi Waskito dan Kurator Galeri Nasional Indonesia Asikin Hasan.

Fetty menjelaskan bahwa proses pemugaran Gedung Sarinah secara prinsip masih on track dan on schedule walau di tengah pandemi Covid-19.

Pekerjaan renovasi secara progresif dapat dilaksanakan asal dengan protokol kesehatan yang ketat karena sektor konstruksi termasuk yang mendapat izin untuk beroperasi secara penuh. "Sarinah sebagai gedung dengan predikat cagar budaya juga memiliki sebuah karya seni rupa patung relief," kata Fetty.

Relief ini melambangkan kegiatan ekonomi rakyat jelata yang pada saat itu bertumpu pada hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan kerajinan.

Selaku Proklamator dan Presiden pertama Indonesia, Bung Karno ialah seorang seniman yang mencetuskan pembuatan karya seni ini. Keberpihakannya pada ekonomi kerakyatan sudah merupakan semangat para pendiri bangsa ini.

Menurut Asikin, yang juga Anggota Tim Ahli Cagar Budaya atau TACB, karya seni ini ukurannya sangat epik serta gigantik. Bahkan, pada saat dibuat sudah menggunakan teknologi pengecoran panel tunggal modern.

Demikian pula saat Sarinah dibangun sebagai perwujudan modernisasi yang pada masanya disebut mercusuar kebangkitan ekonomi bangsa yang unggul serta berpihak pada ekonomi rakyat atau pada saat ini dikenal sebagai UMKM.

Relief ini juga terus mengingatkan amanah Sarinah untuk membesarkan mereka. Pada tahun 80-an, Sarinah pernah terbakar dan mengalami pelebaran koridor pengunjung. Relief ini dipindahkan dan disimpan di lantai dasar.

Berkenaan dengan transformasi dan renovasi Gedung Sarinah, maka relief ini akan direstorasi dan dipamerkan saat pemugaran usai dan Sarinah beroperasi kembali.

Relief di Gedung Sarinah ini, menurut catatan beberapa ahli sejarah dan seni rupa nasional, dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi (1962-1966) yang menampilkan para penjaja dan pelapak yang melambangkan perjuangan rakyat kecil mencari nafkah. Adapun terkait arsitek atau desainer patung ini masih ditelusuri oleh TACB, demikian juga cetak birunya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus