Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menargetkan sebanyak 10,1 juta orang yang berasal dari perusahaan-perusahaan swasta akan ikut program Vaksinasi Gotong Royong. "Kami mengharapkan target herd immunity di Indonesia dapat segera tercapai," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis, 25 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, pada13 Maret 2021 lalu, induk holding BUMN bidang farmasi PT Bio Farma (Persero) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) telah menyepakati perjanjian kerja sama pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong. Program vaksinasi itu diperuntukkan bagi karyawan perusahaan swasta beserta keluarganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan kerja sama itu, Kadin akan melakukan pendaftaran terhadap perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia dan mendata jumlah kebutuhan vaksin Covid-19. Nantinya, dengan data Kadin tersebut, Kementerian Kesehatan dapat menentukan jumlah total dari suplai vaksin yang harus diberikan kepada badan usaha swasta.
Adapun proses distribusi vaksin akan dilakukan Bio Farma dengan menyesuaikan kebutuhan dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam program Vaksinasi Gotong Royong. Saat ini, tercatat ada sebanyak 8,5 juta karyawan swasta dari 16.500 perusahaan telah terdaftar untuk mengikuti program Vaksinasi Gotong Royong.
Lebih jauh, Erick Thohir yakin kerja sama itu dapat membangun ketahanan kesehatan untuk mengatasi pandemi secara preventif dan kuratif. "Serta membangun kemandirian," tuturnya.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir sebelumnya mengatakan kerja sama akan dijalankan dengan perusahaan yang telah memiliki sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Tapi ia tak menjelaskan lebih jauh mengenai perusahaan-perusahaan yang akan dilibatkan dalam proses distribusi vaksin program Vaksinasi Gotong Royong.
ANTARA