Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erick Thohir Ungkap Penyebab Harga Tiket Pesawat Mahal: Beli di Akhir Keberangkatan, seperti Beli Tiket Bola

Erick mengatakan kebiasaan membeli tiket pesawat di menit-menit terakhir sering menjadi penyebab kenaikan harga tiket yang membebani masyarakat.

7 Desember 2024 | 21.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Cara check in online tiket pesawat. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat saat merencanakan perjalanan menggunakan pesawat. Erick mengatakan kebiasaan membeli tiket pesawat di menit-menit terakhir sering menjadi penyebab kenaikan harga tiket yang membebani masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dampak penurunan harga tiket terhadap peningkatan jumlah penumpang mungkin baru terlihat satu minggu lagi. Orang Indonesia biasanya beli tiket di akhir-akhir keberangkatan, sama seperti beli tiket bola. Begitu tiket habis, baru marah," ujar Erick seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 7 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum PSSI itu mengimbau masyarakat perlu mulai merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, seperti yang lazim dilakukan di negara lain. "Kalau di luar negeri, orang sudah booking tiket dan hotel jauh-jauh hari. Tidak bisa lagi mendadak. Ketika dadakan, harga tiket pasti mahal," kata Erick.

Erick menceritakan pengalamannya saat kuliah di luar negeri. "Dulu saya cari tiket murah dari koran. Tiket murah itu biasanya tidak direct, harus transit dua kali. Jadi, memang semuanya harus direncanakan," katanya.

Erick Thohir memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akan terealisasi. Dalam kunjungannya ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Rabu kemarin, Erick mengatakan penurunan harga tiket pesawat ini merupakan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  “Tadi saya bersama Direksi Garuda, Citilink, dan Pelita Air ngecek harga tiket, ternyata benar turun. Ini juga berkat kerja sama dengan Pertamina dan pengelola bandara. Kami mencoba membantu harga tiket lebih baik sesuai dengan instruksi Bapak Presiden," kata Erick.

Meski demikian, Erick mengatakan bahwa upaya ini belum final dan akan terus dievaluasi. "Ada target pada 15 Desember, akhir bulan saya cek lagi, dan nanti Maret juga saya cek lagi. Ini proses yang harus terus diperbaiki," kata dia. 

Sementara itu, Erick mengatakan dirinya menyadari dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta kapasitas bandara tidak akan cukup apabila tak ada perencanaan yang sistematis. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun roadmap lima tahun untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa liburan seperti Nataru dan Lebaran. "Pemerintah ingin semuanya terencana. Tidak bisa lagi sifatnya musiman atau kagetan. Kita sedang membuat rencana lima tahun ke depan, bagaimana situasi Lebaran dan Nataru bisa lebih tertata," kata Erick.

Ia menambahkan upaya ini juga melibatkan kerja sama lintas kementerian dan sektor swasta. Dengan langkah-langkah ini, Erick berharap peningkatan layanan dan penurunan harga tiket dapat mendukung kenyamanan masyarakat selama periode liburan akhir tahun, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus