Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Pesawat Super Air Jet rute Denpasar (DPS) menuju Jakarta (CGK) diberitakan mengalami gangguan teknis pada sistem pendingin atau AC. Gangguan itu terjadi pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta pada Selasa, 21 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut kumpulan fakta yang disarikan Tempo, mulai dari cerita penumpang yang viral di media sosial, bos maskapai Super Air Jet meminta maaf, hingga yang terbaru, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegur maskapai bersangkutan.
Cerita penumpang viral di media sosial
Video pendek yang menunjukkan bagaimana penumpang pesawat Super Air Jet kepanasan karena AC mati selama penerbangan Super Air Jet berkembang viral. Video itu banyak dibagikan di media sosial dan menuai banyak komentar dari warganet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemilik akun TikTok Kent Sagopi lewat video pendek berdurasi 40 detik memperlihatkan bayinya menangis karena kepanasan. “Bayi 8 bulan kami seperti habis gali sumur. Seluruh badannya basah kuyub dan nafas tersengal2 dalam penerbangan ini,” tulis Kent Sagopi dalam keterangan video yang diunggahnya, Rabu, 22 Maret 2023.
Sementara pada videonya, dia menulis “Anak kami umur 8 bulan, sampek harus lepas celana dan badannya dilap pakai handuk basah biar gak dehidrasi. Penumpang lain sampai bantu mengipasi. Kmn cabin crew nya? Mondar mandir hanya bikin panik. Air mineral dingin dan anduk kecil didapat dari penumpang sekitar.”
Hingga kini, video tersebut telah disukai oleh 293 ribu pengguna TikTok, dilihat 5,7 juta orang, dan dikomentari lebih dari 6 ribu orang.
Pesawat diklaim dalam kondisi prima
Manajemen Super Air Jet memberikan pernyataan resmi terkait insiden AC mati pada pesawat dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali menuju Jakarta tersebut. Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari menyebutkan, pesawat jenis Airbus 320-200 berkode registrasi pesawat PK-SAW itu telah melalui proses pengecekan sebelum berangkat.
“Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang,” tutur Ari dalam keterangan persnya, Rabu, 22 Maret 2023.
Dia menjelaskan, saat pesawat mencapai ketinggian 30 ribu kaki, ada indikasi sistem pengatur tekanan tidak berfungsi secara maksimal, sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat. “Gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya,” kata Ari.
Ari juga menyampaikan permohonan maaf atas nama Super Air Jet. "SUPER AIR JET menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu super," ujarnya.
Selanjutnya: Kemenhub beri teguran...
Kemenhub beri teguran
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Maria Kristi Endah Murni, menginstruksikan direktorat terkait agar memberikan teguran kepada maskapai Super Air Jet terkait permasalahan tersebut. Kemenhub juga melakukan inspeksi lebih lanjut untuk memastikan bahwa pesawat tersebut aman untuk digunakan kembali.
Selain itu, Kemenhub meminta Super Air Jet untuk melakukan investigasi internal atas terjadinya permasalahan tidak berfungsinya sistem pendingin kabin pesawat. Serta diminta melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan agar permasalahan ini tidak terulang kembali.
“Selain itu, Super Air Jet juga diminta melakukan pembinaan kepada personil penerbangan jika ditemukenali melaksanakan tugas di luar Standar Operational Prosedur (SOP) yang berlaku,” kata Kristi seperti dikutip dari Tempo, Jumat, 24 Maret 2023.
Dia pun mengimbau agar seluruh maskapai terus meningkatkan pelayanan serta mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan. Apalagi sebentar lagi akan menghadapi periode angkutan udara lebaran di mana mobilitas masyarakat sangat tinggi.
Pada periode persiapan angkutan udara lebaran tahun ini, Kristi berujar, Kemenhub akan melakukan ramp inspection/inspeksi terhadap pesawat yang akan beroperasi melayani mudik lebaran.
“Saya mengingatkan kembali para operator di bidang penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu Safety, Security, Services dan Compliance (kepatuhan pada aturan yang berlaku)," tutur Kristi.
MOH KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: AC Pesawat Super Air Jet Mati, Kemenhub Beri Teguran dan Minta Dilakukan Investigasi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.