Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Gantikan Diesel, Jaringan Transmisi PLN di Aceh Hemat Rp 91,4 M

Sejak 25 Desember 2017, jaringan transmisi listrik dari Nagan Raya-Blang Pidie, Aceh, telah dioperasikan PLN.

6 Januari 2018 | 11.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas memeriksa instalasi transmisi listrik di Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) PT PLN (Persero) di Bengkayang, Kalimantan Barat, 10 Mei 2016. GITET Bengkayang merupakan tempat transmisi listrik interkoneksi dari Serawak, Malaysia diterima dan disalurkan ke enam wilayah di provinsi tersebut. TEMPO/PRAGA UTAMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sejak 25 Desember 2017 telah mengoperasikan jaringan transmisi listrik dari Nagan Raya–Blang Pidie, Aceh. Jaringan listrik sepanjang 104,9 kilometer sirkuit ini menggunakan 326 tower untuk menghantarkan listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto mengatakan jaringan listrik ini memiliki tegangan tinggi 150 kilovolt yang juga didukung oleh beroperasinya Gardu Induk Blang Pidie 30 megavolt ampere. Wiluyo menuturkan jaringan transmisi dari Nagan Raya–Blang Pidie telah mampu menggantikan mesin diesel yang selama ini beroperasi untuk memasok listrik di wilayah Aceh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Transmisi yang baru beroperasi ini dapat menghemat Rp 91,4 miliar per tahun karena kehadirannya dapat menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel,” kata Wiluyo seperti keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 6 Januari 2018.

Lebih lanjut, Wiluyo menjelaskan bahwa transmisi listrik ini memiliki potensi untuk bisa menghasilkan pendapatan bagi PLN hingga mencapai Rp 9,7 miliar. Dengan kemampuan tersebut, jaringan listrik ini mampu untuk memberikan pasokan listrik kepada 10 ribu pelanggan.

Wiluyo berujar ,selain pengoperasian jaringan listrik Nagan Raya–Blang Pidie, PLN telah mengoperasikan dua trafo tegangan tinggi di Sumatera. Misalnya, Trafo IBT-2 Bangko, Jambi, yang beroperasi pada 27 Desember 2017. Trafo ini dapat meningkatkan keandalan sistem 150 KV di Jambi dan sebagai persiapan evakuasi daya dari PLTA Merangin dan PLTP Sungai Penuh yang rencana beroperasi pada 2024.

Kemudian, ada pula trafo IBT-2 Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Untuk trafo ini kapasitasnya mencapai 250 MVA yang telah beroperasi per 23 Desember 2017. Trafo ini dapat membantu fleksibilitas operasi dan pemeliharaan gardu induk di sistem Sumatera bagian selatan.

Wiluyo juga mengatakan pembangunan jaringan listrik tersebut dilakukan untuk mempercepat pembangunan tol listrik di Sumatera. “PLN berhasil memperkuat kelistrikan di Sumatera dengan beroperasinya beberapa infrastruktur ketenagalistrikan di Sumatera,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus