Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Genjot KPR, CIMB Niaga Bidik Penjualan Rumah Kelas Menengah

Pengajuan KPR CIMB Niaga dari end user atau pemilikan untuk rumah tinggal saat ini porsinya lebih besar daripada hunian untuk investasi.

22 Februari 2020 | 06.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bebas Pilih Bunga KPR dari CIMB Niaga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. Tigor M Siahaan mematok target penyaluran kredit kepemilikan rumah atau KPR tahun ini dengan menyasar perumahan kelas menengah berkisar Rp 700 juta sampai dengan Rp 900 juta per unit. Dengan begitu, perseroan berharap pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tahun ini bisa melampaui realisasi pada 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika dibandingkan dari segi tujuan permintaan KPR di CIMB Niaga, pengajuan kredit dari end user atau pemilikan untuk rumah tinggal saat ini porsinya lebih besar daripada hunian untuk investasi. Pengajuan kredit perumahan untuk investasi juga saat ini disebutkan jauh berkurang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh sebab itu, perseroan menyiasati dengan melakukan penetrasi ke segmen yang membutuhkan, yakni rumah tangga. Penyaluran kredit perumahan untuk rumah tinggal terutama perumahan kelas menengah lebih tepat dilakukan karena kebutuhannya selalu ada. "Dulu banyak investor, tetapi sekarang jauh berkurang. Banyak sekali end user karena orang butuh rumah," kata Tigor, Jumat, 21 Februari 2020.

Untuk mendorong pertumbuhan KPR, menurut Tigor, CIMB Niaga terus mendorong layanan kecepatan. Setidaknya, pengurusan KPR mampu selesai dalam waktu tiga sampai lima hari.

Sepanjang tahun 2019 lalu, KPR CIMB Niaga tumbuh sebesar 12,5 persen yoy dengan nilai Rp 33,78 triliun di tengah kelesuan sektor properti. CIMB Niaga juga mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan atau NPL di sektor KPR.

Pada 2018, rasio kredit macet KPR yakni sebesar 2,5 persen dan turun menjadi 2,4 persen pada 2019. "Penyumbang NPL tergantung segmen, yang kami lakukan credit checking, itu benar-benar kami urus dari awal. Kalau dari profile bisa ditentukan, bisa cepat," kata Tigor.

BISNIS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus