Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Gerak TVRI lebih cepat

Peresmian gedung produksi TVRI, Jakarta, oleh presiden soeharto. tujuannya agar produksi siaran musik bisa meningkat dan dapat bekerja lebih cepat. (md)

4 September 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GEDUNGNYA berbentuk trapesium dengan dinding bagian atas di kiri-kanan mencuat sedikit tajam. Pintu gerbangnya persis di tengah, menganga luas dengan atap menjorok ke depan. Begitu kita memasukinya, chandeliers mewah berwarna krem menghiasi langit-langit ruang yang luas. Dengan menara pemancar setinggi 147 m di samping kirinya (selesai dibangun beberapa tahun lalu), bangunan baru itu berdiri megah bersebelahan dengan gedung TVRI lama di Senayan, Jakarta. Pemakaian Gedung Pusat Produksi TVRI itu diresmikan Presiden Soeharto, bertepatan dengan HUT TVRI ke-20, 24 Agustus. Seluruh bangunannya terbikin dari bahan kelas satu. Tentu dengan AC sentral. Kini masih terlihat kesibukan para pekerja merampungkan bangunan berukuran 105 x 110 m, empat lantai di lokasi seluas 23 ribu m2. Juga usaha perbaikan di dalam masih tampak. "Saya perkirakan pertengahan tahun depan seluruhnya rampung," tutur Ir. Mohammad Arifin, pepimpin proyek pembangunannya. Dia sehari-hari Kepala Sub Bidang Bina Teknik TVRI. Di gedung baru itu terdapat empat studio (dua di antaranya berukuran 456 m2, dua lagi seluas 275 m2), ruang rekaman, suara, satu ruang film, dua ruangan dubbing, lima ruang latihan, satu ruang dekorasi, laboratorium film, ruang peralatan elektronika dan ruang rapat/perkantoran produksi. "Tahap pertama, kami melengkapi dua studio dulu, yang besar dan yang kecil. Tinggal memasang peralatannya," ujar Arifin, lulusan ITB 1964. Sebagian besar peralatan teknik didatangkan dari Jerman Barat. Tentu untuk pemasangannya harus pula didatangkan empat teknikus Jerman Barat. Biaya seluruh peralatan plus biaya pembangunan gedung baru itu mencapai US$25 juta. Atau sekitar Rp 17 milyar. Untuk pembangunan gedungnya saja Rp 8,5 milyar, yang direncanakan sejak 1972, tapi batu pertamanya diletakkan 6 tahun lalu. Untuk apa? "Frekuensi rekaman dan siaran langsung berikut stock produksi akan bertambah, sekaligus lebih mudah," tutur Drs. H. Subrata, Direktur TVRI tentang fasilitas baru itu. Lima studio lama yang dimiliki TVRI Pusat masih akan dimanfaatkan. Untuk menyiapkan suatu paket produksi yang memerlukan studio lebih luas, gedung barulah yang dimanfaatkan. Sesungguhnya perbedaan studio lama dan studio baru hanya mengenai luasnya saja. Tanpa gedung dan peralatan baru itu, menurut Ir. Arifin, sering terjadi rebutan tempat untuk memproduksi bahan siaran. Menunjang pertambahan itu, karyawan TVRI bertambah pula. "Kami senang dengan rampungnya gedung baru ini," tutur Sarry Rachmayanti dari bagian musik. "Produksi siaran musik kami bisa meningkat dan kami bisa bekerja lebih cepat." Dibanding dengan bagian lain, bagian siaran musik memang paling sering menggunakan studio atau ruangan. H. Ramli Parinduri, produser siaran olahraga TVRI sependapat. "Fasilitas yang ada di gedung baru ini bisa menambah gerak siaran olahraga. Bisa lebih sempurna." Tapi penambahan mobil unitlah yang paling menggembirakan Ramli, karena "gerak kami bisa lebih bebas." Mobil unit berfungsi sebagai stasiun keliling. Semua itu bertujuan meningkatkan mutu dan pemerataan siaran. Tapi tak ada perubahan acara secara keseluruhan. Menurut Subrata, kini perbandingan jumlah jam siaran TVRI sebagai berikut: berita penerangan 27% (termasuk siaran reportase olahraga), pendidikan dan agama 23% dan hiburan 47%. Sisanya untuk telop bersifat seruan dan lain-lain. Penambahan channel? Itu "masih dalam proses. Mudah-mudahan bisa selesai akhir tahun depan," kata Subrata. Saluran baru itu terutama untuk siaran (Ibukota) Metropolitan, yang diduga akan menampung siaran iklan. Hmm bila iklan ada lagi di TVRI? Tersenyum lebar, Subrata segan menjawab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus