ALUNAN seruling buatan Kecamatan Semin, Gunungkidul, Yogya, kini bisa Anda dengar di Perancis dan Australia. Tak tertutup kemungkinan, suara itu juga mengalun di banyak negeri lainnya. Soalnya, banyak wisatawan mancanegara yang memborong seruling jenis ini di Yogyakarta. "Mereka membeli bukan hanya sepuluh atau dua puluh, tapi ada juga yang memborong sampai ratusan buah," kata seorang pedagang di kawasan Malioboro. Dan yang ketiban rezeki baru-baru ini adalah Suhardiman, pemilik Baba Bong Multi Indonesia Art & Handicraft. Akhir Februari lalu, Suhardiman mengekspor 1.500 buah sekaligus -- 1.000 ke Prancis, dan 500 ke Australia. Nilai ekspornya tidak besar. Seruling yang dihargai Rp 300 per buah di Malioboro itu laku diekspor seharga Rp 360. Menurut Suhardiman, suling buatan Semin banyak dibeli wisatawan mancanegara karena bentuknya yang standar. "Sehingga bisa dipakai dalam grup musik apa pun," tambahnya. Bicara untung, "Yang paling menguntungkan itu ekspor gamelan," ujar pedagang yang menjual rupa-rupa barang kerajinan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini