Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal 2024, harga beras kembali naik. Menurut Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata nasional beras per Senin, 26 Februari 2024 berkisar pada harga Rp.16.370 per kg untuk beras premium dan Rp. 14.300 per kg untuk beras medium. Kenaikan harga bahan pokok utama ini, membuat masyarakat meringis khawatir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal, mengatakan bahwa kenaikan harga beras memang selalu terjadi di awal tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena apa? karena belum masuk masa panen. Masa panen raya itu biasanya mulainya Februari atau Maret, yang di masa panen gadu di September,” ujar Faisal ketika dihubungi oleh Tempo pada Minggu, 25 Februari 2024 lalu.
Berkenaan dengan kenaikan harga beras ini, badan yang kemudian banyak disorot oleh masyarakat adalah Badan Usaha Logistik (Bulog). Sebagai badan logistik, peran dan fungsi bulog sangat dipertanyakan utamanya dalam menjaga stabilitas harga beras di masa ini. Lantas, apa saja tugas bulog dan siapa tokoh yang menjadi pemimpinnya saat ini?
Tugas Bulog
Badan Usaha Logistik yang kemudian disingkat bulog memiliki tugas untuk melakukan kegiatan menjaga harga dasar pembelian untuk gabah. Bulog bertugas menjaga stabilitas harga khususnya harga pokok, serta menyalurkan beras untuk Bantuan Sosial (Bansos) dan pengelolaan stok pangan. Dalam melaksanakan tugas operasionalnya, Bulog dikoordinasikan oleh Menteri Negara Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri.
Dalam upaya menjalankan tugasnya untuk mengendalikan harga beras di pasaran agar harganya tidak melonjak tinggi, bulog melakukan intervensi melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar.
Sementara itu, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 29 tahun 2000 tentang Bulog, Bulog sendiri memiliki tugas umum pemerintahan dan pembangunan dalam bidang manajemen logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, serta usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Profil Ketua Bulog
Pada akhir tahun 2023 lalu, tepatnya pada 1 Desember 2023 Menteri BUMN Erick Thohir secara resmi mengangkat Bayu Krisnamurthi sebagai Direktur Utama Bulog, menggantikan Budi Waseso. Hal ini ditetapkan melalui surat keputusan Menteri BUMN nomor SK-341/MBU/12/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perum Bulog.
Mengutip dari laman resmi bulog, Bulog.co.id, Bayu Krisnamurthi lahir di Manado, 18 Oktober 1064. Sebelum menjadi Direktur Utama Bulog, Bayu sebelumnya menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog.
Bayu menyelesaikan pendidikan S1,S2, dan S3 di Institut Pertanian Bogor (IPB), sehingga karir awalnya adalah dosen di IPB pada 1998 lalu. Pada tahun 2000, Bayu kemudian diangkat menjadi Direktur Eksekutif Pusat Studi Pembangunan IPB. Selanjutnya pada 2005, ia kembali diangkat menjadi Direktur Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB.
Pada tahun yang sama yakni 2005 dan berlangsung hingga 2008, Bayu menjadi Staf Ahli Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Penanggulangan Kemiskinan. Tak hanya itu, ia juga aktif sebagai Pelaksana Harian Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan.
Sebelum akhirnya menjadi Ketua Dewan Pengawas Bulog, sebelumnya Bayu juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum Bulog pada 2007 hingga 2012 dan Ketua Tim Koordinasi Stabilitasi Pangan Pokok. Tak sampai disitu, Bayu bahkan juga mendapat kepercayaan menjadi Wakil Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu II, setelah sebelumnya juga telah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian pada 2010 hingga 2011.
Pada 2015 hingga 2017, Bayu menjabat sebagai Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Selanjutnya pada 2021, Bayu diamanahi menjadi Komisaris Utama di PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Pada akhirnya ia ditugaskan kembali menjadi Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog terhitung sejak 4 Juli 2023, sebelum kini diangkat menjadi Direktur Utama Perum Bulog.
Mengingat pengalamannya yang luar biasa, diharapkan Bulog yang kini berada di bawah kepemimpinan Bayu Krisnamurthi bisa memberikan kontribusi positif utamanya dalam mengendalikan harga beras yang kini meningkat tajam.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I DEFARA DHANYA PARAMITHA I KHUMAR MAHENDRA