Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Harga Minyak Bikin Sengsara

25 Januari 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANJLOKNYA harga minyak membuat pening Amien Sunaryadi. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ini tak henti memantau pergerakan harga komoditas yang ikut menentukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara itu. Surat elektroniknya dipenuhi undangan rapat konsolidasi. "Kontraktor dan SKK sama-sama mengeluh," katanya saat dijumpai Akbar Tri Kurniawan, Ayu Prima Sandi, dan Gustidha Budiartie dari Tempo di ruang kerjanya, Rabu pekan lalu. Wawancara berlangsung satu setengah jam, Amien mengaku pusing terhadap anjloknya harga minyak.

* * * *

Apa dampak turunnya harga minyak bagi bisnis migas di dalam negeri?

Kalau dari sisi hilir enak karena harga beli minyak jadi lebih murah. Tapi, kalau dilihat dari sisi hulu, turunnya harga minyak membuat sengsara. Bayangkan, dari US$ 105 per barel anjlok ke US$ 29.

Apakah akan ada evaluasi harga minyak?

Kami masih menggunakan angka asumsi makro US$ 50 per barel. Dari asumsi itu,tiap kontraktor kontrak kerja sama sudah membuat rencana kerja dan anggaran, yang ditetapkan Desember tahun lalu. Kami tidak bisa memprediksi berlangsung sampai kapan kondisi seperti ini. Akan terus kami pantau harga minyak dunia. Kalau terus turun, deg-degan juga.

Sudah ada keluhan dari kontraktor agar patokan harga minyak dievaluasi?

Keluhan sudah dari tahun lalu. Kontraktor besar seperti Chevron sudah mengumumkan akan melakukan efisiensi. British Petroleum sudah mengurangi pegawainya sejak tahun lalu.

Jadi akan ada revisi rencana kerja dan anggaran?

Revisi work program and budget biasanya pada Juni atau Juli. Tapi, kalau harga minyak terus turun, mungkin bisa lebih cepat. Tahun lalu revisi terjadi pada April. SKK dan kontraktor migas terus berkonsultasi.

Termasuk konsultasi mengenai pengurangan tenaga kerja dan pemberian pesangon….

Yang dibicarakan termasuk perlu atau tidaknya pengurangan tenaga kerja. SKK Migas tidak ingin ada layoff. Kalau ada perampingan, kami bahas mekanismenya. SKK menekankan agar mereka menjalankan aturan yang berlaku. Bukan hanya SKK Migas, Kementerian Tenaga Kerja juga akan mengawasi hal ini.

Apakah pengurangan tenaga kerja tidak bisa dihindari?

Kementerian Energi berpesan jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja. Tapi kalkulasinya tidak bisa. Meski sampai saat ini, dari 82 kontraktor yang masuk masa eksploitasi dan 67 kontraktor yang produksi, baru Chevron yang mengajukan efisiensi tenaga kerja.

Bagaimana teknis pengurangan tenaga kerja yang disarankan SKK Migas?

Sebisa mungkin dihindari. Kami sarankan agar lebih dulu dibuat penawaran sukarela atau pensiun dini dengan syarat dipermudah. Kalau jumlahnya cukup, tidak usah masuk ke tahap berikutnya. Besarnya pesangon harus sesuai dengan aturan.

Ada solusi lain yang ditawarkan kepada para kontraktor?

Sedang kami dorong program pengadaan bersama. Beberapa kontraktor, misalnya, punya kebutuhan yang sama, seperti rig offshore. Pengadaannya dijadikan satu saja, tapi penggunaannya dijadwal dan diatur. Ada juga program skema sharing inventory atau facility supaya tidak terlalu banyak pengadaan.

Apa antisipasi bila harga minyak turun hingga US$ 20 per barel?

SKK tidak bisa bekerja sendiri. Kalaupun harus mengubah patokan harga minyak, rangkaiannya panjang. Harus kami hitung dulu, lalu sampaikan ke Kementerian Energi, Kementerian Keuangan, lalu rapat dan dibahas di DPR. Tapi, kalau melihat harga minyak seperti ini, tidak bisa dihindari untuk mengubah asumsi harga minyak pada APBN-P.

Apakah lifting minyak juga akan turun?

Bisa saja. Saat ini targetnya 827 barel per hari. Kalau harga minyak berubah, mungkin turun ke 750-780 ribu barel per hari. Tapi harus kami hitung dulu dan periksa satu-satu ke 67 kontraktor yang sudah produksi. Rata-rata biaya produksi sebenarnya US$ 29 dolar per barel. Kalau harga terus turun, ya, harus dihitung lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus