Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Telur Naik Terus, Ekonom Prediksi Jurang Kemiskinan Menganga Lebih Cepat

Harga telur melonjak hingga lebih dari Rp 30 ribu per kilogram. Pemerintah berencana melakukan operasi pasar.

26 Agustus 2022 | 09.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peternak membawa telur ayam di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu 24 Agustus 2022. Kementerian Perdagangan menyampaikan kenaikan harga telur ayam dari Rp30.900 per kilogram menjadi Rp32.000 per kilogram ini dipicu oleh dampak musiman. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan jurang kemiskinan akan menganga lebih cepat jika harga telur terus meroket. Akibat kenaikan harga kebutuhan pangan pokok ini, kategori orang miskin diprediksi makin bertambah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sumbangan telur ayam dalam garis kemiskinan bahkan mencapai 4,12 persen di perkotaan. Lebih tinggi dari mi instan dan bawang merah," ucapnya kepada Tempo pada Jumat, 26 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harga telur melonjak hingga lebih dari Rp 30 ribu per kilogram. Peningkatan harga ini, menurut para peternak, sudah diprediksi sejak tiga hingga empat bulan lalu. Pemerintah lantas membuka opsi untuk mengantisipasi kenaikan harga telur dengan operasi pasar.

Bhima menilai langkah pengendalian harga lewat operasi pasar hanya akan meredam kenaikan secara temporer. Seharusnya, kata dia, pemerintah perlu merunut masalah di seluruh rantai pasok mulai harga pakan ternak, jumlah populasi ayam petelur, hingga kelancaran distribusi. 

"Kalau operasi pasar pada waktu sidak ya harga turun, tapi setelah operasi pasar selesai harga bisa naik lagi," tuturnya.

Bhima pun menuturkan pemerintah harus memiliki solusi untuk menyeimbangkan permintaan dan pasokan secara jangka panjang. Jika peternak ayam petelur kurang, kata dia, perlu dibantu dengan anggaran khusus permodalan ketimbang hanya melakukan operasi pasar.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan telah menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), dan lembaga lainnya untuk melakukan operasi pasar apabila harga telur tidak kunjung turun hingga di bawah Rp 30 ribu per kilogram.  "Kami terus berkoordinasi intensif dengan Kemendag, Kementan dan Satgas Pangan, hari ini sudah bertemu Dirjen PKH Kementan sepakat akan melakukan langkah-langkah stabilisasi diantaranya Operasi Pasar," ujarnya.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga telur berada di urutan keempat komoditas penyumbang garis kemiskinan, yakni sebesar 4,12 persen. Posisi telur di bawah komoditas daging ayam ras yang menyumbang angka 4,63 persen, rokok kretek filter 12,21 persen, dan beras 19,38 persen. 

Menyitir laman Informasi Pangan Jakarta pun mencatat harga rata-rata telur hari ini, Jumat, 26 Agustus 2022 masih melonjak yaitu Rp 30.9890 per kilogram. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pun mencatat, komoditas telur mengalami kenaikan harga menjadi Rp 31.300 per kilogram. Kenaikan harga telur sudah berlangsung sekitar tiga pekan dari harga semula berkisar Rp 20 ribu per kilogram.

RIANI SANUSI PUTRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus