Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Hari Batik Nasional, Ridwan Kamil Pamer Batik Desainnya Sendiri

Pola batik yang dinamainya Garuda Kujang Kencana itu sengaja dikenakan Ridwan Kamil untuk meramaikan Hari Batik Nasional.

2 Oktober 2019 | 13.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengenakan batik yang ia desain sendiri dan dinamai Garuda Kujang Kencana. Ia sengaja memakainya untuk menyambut Hari Batik Nasional hari ini, Selasa 2 Oktober 2019. (Humas Pemprov Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung —Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak semua orang yang memiliki kemampuan mendesain untuk ikut menggambar pola batik pada pakaian. “Pokoknya kita lestarikan. Tidak hanya memakai, tapi bagi mereka yang bisa mendesain mencipta seperti saya, kita ramaikan,” kata dia Bandung, Selasa, 2 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hari ini, Ridwan Kamil mengenakan batik yang polanya ia gambar sendiri. Pola batik yang dinamainya Garuda Kujang Kencana itu sengaja dikenakannya untuk menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh hari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Batik Garuda Kujang Kencana merupakan paduan pola bergambar burung garuda di tengah segi empat berwarna kuning, di antara corak gambar batik berwarna biru putih. Batik itu dipakainya saat memberi paparan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP) di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 2 Oktober 2019.

“Saya mendesain banyak batik. Ada batik Iron Man yang laku di online-online itu. Ini (Garuda Kujang Kencana) buat formal,” kata Ridwan Kamil.

Mantan Wali Kota Bandung itu menyebut sudah ada empat pola desain batik yang digambarnya sendiri. Batik juga pakaian yang bisa dipergunakan di banyak kesempatan baik, termasuk di acara formal karena relatif mudah dan murah. Batik juga kerap dipergunakannya saat berkunjung ke sejumlah negara. “Pas buka acara di Swedia, saya pilih warna yang sewarna dengan benderanya,” kata Ridwan Kamil. 

Ia pun kini mengajak semua kalangan yang aktivitasnya bersentuhan dengan desain agar ramai-ramai membuat pola batik. Ridwan ingin agar tidak hanya makin kaya polanya, tapi juga bagian dari pelestarian batik. "Karena batas dari imajinasi batik ada pada imajinasi kita, kira-kira begitu. Semakin kita berimajinasi, polanya tidak terhingga,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, batik bagian dari identitas budaya suatu bangsa. Batik misalnya sudah dikenal di dunia internasional sebagai bagian dari ciri khas Indonesia. “Salah satu kebanggaan di dunia internasional kita itu batik. Jadi harus diperbanyak,” kata dia.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus