Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

IHSG dan Rupiah Diprediksi Kompak Melemah pada Hari Ini, Apa Sebabnya?

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia atau BEI, Selasa, 26 Januari 2021.

26 Januari 2021 | 10.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia atau BEI, Selasa, 26 Januari 2021.

Melansir data RTI, pada pukul 09.04 WIB, IHSG berada pada level 6.211,3
atau turun 47,1 poin (0,75 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level 6.258,5.

Sebanyak 68 saham melaju di zona hijau dan 207 saham di zona merah. Sedangkan 158 saham lainnya stagnan.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan potensi tekanan dalam pergerakan IHSG terlihat belum akan berakhir.

"Jika support level terdekat tidak dapat dipertahankan maka IHSG masih berpotensi terkoreksi hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam keterangan tertulis.

Ia menyatakan masih tercatatnya capital inflow secara year to date hingga saat ini masih menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. "Sehingga jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," ujarnya.

Lebih jauh William memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 6.123 hingga 6.288 pada hari ini.

Pelemahan juga terlihat di perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pagi hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.10 WIB, rupiah melemah 32,5 poin atau 0,23 persen menjadi Rp14.055 per dolar AS.

Sementara pada saat pembukaan rupiah melemah ke level Rp 14.052, dan selama sepekan rupiah tercatat bergerak di level Rp 13.583 hingga Rp 16.625. Peningkatan kasus Covid-19 dan tensi Cina dan AS yang meninggi jadi penyebabnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet memperkirakan hari ini nilai tukar akan melemah. Pelemahan rupiah disebut karena meningkatnya tensi antara AS dan Cina setelah pengiriman kapal perang AS ke Laut Cina Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, pelemahan rupiah juga karena sentimen peningkatan kasus virus corona juga akan menekan nilai rupiah. Dalam hitungannya, kurs rupiah melemah di kisaran Rp 14.050 sampai Rp 14.100.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG kemarin ditutup melemah 48,55 poin atau 0,77 persen ke level 6.258,9. Sementara kurs rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 0,09 persen atau 12 poin ke level Rp 14.022 per dolar AS. 

HENDARTYO HANGGI | BISNIS

Baca: Pasca Pengumuman Perpanjangan PPKM, IHSG Ditutup Turun 0,25 Persen

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus