Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir perdagangan 1,288 persen ke level 7.214,521 pada akhir perdagangan Kamis, 14 November 2024. Tren pelemahan IHSG diprediksi masih berlanjut hingga akhir pekan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan secara teknikal hari ini IHSG bergerak di bawah rata-rata level support lima hari terakhir. Ia memprediksi IHSG masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan Jumat besok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“IHSG berpotensi uji critical support ke level 7.200 di Jumat,” kata dia dalam analisa rutinnya.
Dari pasar global, Alrich melanjutkan, pasar mengantisipasi data penjualan retail Amerika Serikat (AS) untuk Oktober 2024 yang akan keluar pada Jumat. Data penjualan retail tersebut, kata dia, diproyeksi mengalami penurunan menjadi 0,3 persen secara bulanan, turun dari 0,4 persen di September 2024.
“Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi domestik di Amerika sedang mengalami pelemahan,” ujar Alrich.
Selain itu, pasar mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 di Inggris yang dijadwalkan rilis pada Jumat. Pertumbuhan ekonomi Inggris diperkirakan mengalami penguatan menjadi 1 persen secara tahunan (yoy) dari 0,7 persen yoy di kuartal II 2024. Pada saat yang bersamaan, pasar juga mengantisipasi pidato dari anggota European Central Bank (ECB), McCaul sebagai acuan dalam mengetahui arah kebijakan moneter ECB di sisa tahun 2024 ini.
Dari pasar regional, pasar mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 di Jepang yang dijadwalkan rilis pada Jumat dan diperkirakan melambat. Selain itu, pasar mengantisipasi rilis data penjualan ritel bulan Oktober 2024 di Cina yang diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 3,8 persen yoy dari 3,2 persen yoy di September 2024. tingkat pengangguran bulan Oktober 2024 di Cina diperkirakan stabil di level 5,1 persen. Kondisi, kata dia, ini dapat memunculkan optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi Cina di sisa 2024 ini.
Terakhir, dari pasar domestik, pasar mengantisipasi rilis data neraca perdagangan bulan Oktober 2024 yang dijadwalkan rilis besok. Pasar memperkirakan neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2024 mengalami surplus US$ 3,35 miliar dari surplus US$ 3,26 miliar di September 2024.