PASAR uang tampaknya mulai cerah kembali, dibandingkan enam bulan lalu. Menurut Yohannes Naibaho, kepala Divisi Investasi Danareksa, obligasi bernilai Rp 40 milyar yang dikeluarkan PT Jasa Marga, bulan lalu, habis terjual cuma dalam empat hari. Obligasi lima tahun itu terpecah-pecah dalam kupon antara Rp 500.000 dan Rp 25 juta, bunganya 16,5%, masih di bawah bunga deposito bank yang mencapai 22% per tahun. Semula, PT Danareksa mengklaim 50% (Rp 20 milyar), dan selebihnya untuk umum. Ternyata, pesanan langsung dari masyarakat (terutama lembaga-lembaga dana pensiun dan individu) mencapai Rp 22 milyar, sehingga Danareksa bersedia melepas bagiannya sebesar Rp 2 milyar. Hal seperti itu terjadi juga pada penjualan saham PT Prodenta, Oktober lalu. Danareksa mengklaim 30%, tetapi pesanan masyarakat mencapai 80%. Kendati pesanan individu belum menonjol, seorang analis pasar uang mengatakan, para investor mulai sadar bahwa mereka perlu menanamkan uangnya - selain dalam deposito jangka pendek - juga dalam obligasi jangka panjang. Seorang bankir asing juga mengatakan bahwa obligasi Jasa Marga bisa memberi jalan keluar bagi pemilik modal individu menanamkan uangnya secara jangka panjang, kendati harus kena pajak (15% atas dividen, belum lagi pajak pendapatan), dan kemungkinan menyusut nilainya dibandingkan dolar AS. Februari mendatang, Jasa Marga, pengelola jalan tol itu, masih akan menawarkan obligasi sebesar Rp 30 milyar lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini