Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
EKSPOR tembakau Deli dari Sumatera Utara makin turun. Di Bremen, pusat pelelangan tembakau di Jerman Barat, tembakau pembungkus cerutu itu, tahun lalu, hanya terjual 8.900 bal lebih dengan harga DM 33 juta (Rp 11,38 milyar). Padahal, tiga tahun lalu, angka itu masih mencapai 15.300 bal, dengan nilai DM 50,6 juta (Rp 17,5 milyar). Tahun ini, diperkirakan akan lebih kecil, sekalipun harga jualnya sudah membaik. Penurunan itu tampaknya berkaitan erat dengan makin menciutnya areal perkebunan tembakau Deli milik PT Perkebunan IX Deli Serdang di Sumatera Utara. Ketika mulai ditanami pada 1826, areal perkebunan tembakau yang dikelola Belanda itu ditaksir masih meliputi 250 ribu ha. Perluasan permukiman penduduk, dan perampasan areal yang dilakukan secara berangsur, menciutkan kawasan itu sehimgga kini tinggal 2.900 ha saja. Tapi ada juga penciutan disengaja: pihak perkebunan mengganti tembakau dengan tanaman cokelat, kelapa sawit, dan tebu, yang nilai tambahnya lebih besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo