Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Pesawat CN 212 produksi Nurtanio yang banyak digunakan oleh perusahaan penerbangan lokal mempunyai laba kotor yang tinggi. Diduga karena penyertaan modal pemerintah yang tidak dianggap sebagai utang. (eb)

22 Desember 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INDUSTRI pesawat terbang Nurtanio di Bandung, memperoleh laba kotor Rp 10,7 milyar, pada tahun buku 1983. Pesawat CN 212 hasil rakitannya memang banyak digunakan oleh perusahaan penerbangan lokal, terutama Merpati Nusantara Airlines. Tapi, kata seorang pengamat, laba itu sendiri dimungkimkan karena penyertaan modal pemerintah (PMP) tidak dianggap sebagai utang. Kata Menristek B.J. Habibie di DPR, pekan lalu, sampai Maret 1984 lalu PMP di situ sudah mencapai Rp 421 milyar lebih. PT PAL di Surabaya juga bisa memperoleh laba kotor untuk pertama kalinya sebesar Rp 4,6 milyar lebih. Galangan kapal itu, yang kini antara lain sedang menyelesaikan pembangunan jetfoil versi Boeing, mendapat PMP Rp 187 milyar lebih. Posisi PAL tahun-tahun mendatang tampaknya bakal lebih baik, mengingat pembuatan kapal niaga jenis Caraka Jaya, 3.500 ton, juga akan dilakukan di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus