Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Produksi Indonesia terus meningkat. Dari pengimpor akan menjadi pengekspor. Bangladesh sudah mulai memesan. (eb)

17 November 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENINGKATNYA produksi beras akan membawa era baru bagi Indonesia: dari pengimpor menjadi pengekspor beras. Kendati belum ada realisasi, Bulog telah menjajakinya. "Sudah ada perjanjian bahwa Bangladesh akan menerima beras Indonesia 150.000 ton, bila negeri itu menghadapi kesulitan pangan dalam dua-tiga tahun mendatang," tutur wakil kepala Bulog Sukriya Atmaja, pekan lalu. Indonesia sendiri, tahun lalu, masih mengimpor 1,1 juta ton beras, antara lain dari Muangthai dan Birma. Tahun ini tidak ada pesanan baru. Langkah-langkah tersebut diambil Bulog sehubungan dengan produksi beras nasional yang sampai bulan lalu sud.ah mencapai sekitar 2,5 juta ton, dan mungkin akan mencapai 3 juta ton pada akhir tahun ar ggaran 1984- 1985. Padahal, kebutuhan beras cuma sekitar 28,5 juta ton, termasuk cadangan 3 juta ton, yang disimpan dalam gudang-gudang Bulog.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus