MENINGKATNYA produksi beras akan membawa era baru bagi Indonesia: dari pengimpor menjadi pengekspor beras. Kendati belum ada realisasi, Bulog telah menjajakinya. "Sudah ada perjanjian bahwa Bangladesh akan menerima beras Indonesia 150.000 ton, bila negeri itu menghadapi kesulitan pangan dalam dua-tiga tahun mendatang," tutur wakil kepala Bulog Sukriya Atmaja, pekan lalu. Indonesia sendiri, tahun lalu, masih mengimpor 1,1 juta ton beras, antara lain dari Muangthai dan Birma. Tahun ini tidak ada pesanan baru. Langkah-langkah tersebut diambil Bulog sehubungan dengan produksi beras nasional yang sampai bulan lalu sud.ah mencapai sekitar 2,5 juta ton, dan mungkin akan mencapai 3 juta ton pada akhir tahun ar ggaran 1984- 1985. Padahal, kebutuhan beras cuma sekitar 28,5 juta ton, termasuk cadangan 3 juta ton, yang disimpan dalam gudang-gudang Bulog.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini