SAYUR yang diekspor Puskud Harapan (Sumatera Utara) dihargai di Singapura, dalam beberapa bulan terakhir ini, sejajar dengan sayur eks Malaysia, RRC, dan Australia. Kol misalnya, laku Rp 180, tomat Rp 250, bahkan buah alpokat - yang dulu tak laku - kini terjual Rp 150 per kg. Keberhasilan itu berkat kerja sama Puskud dengan Primary Industries Enterprise (PIE), sejak Mei 1984, yang dijalinkan oleh lembaga bantuan Jerman Barat, Friedrich Ebert Stiftung (FES). PIE, semacam Bulog Singapura, berperan sebagai distributor sayur Puskud. PIE memberikan resep warna dan ukuran yang disukai konsumen. Perkembangan harga pasar juga dikirim lewat teleks ke Medan. Peran eksportir sayur Sum-Ut ke Singapura dalam mencari devisa semakin meningkat. Ekspor tahun lalu (hampir 50.000 ton) menghasilkan devisa US$ 5,7 juta, dua kali lipat dari ekspor 1979.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini