Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Indonesia meminta agar jepang lebih membuka peluang impornya dari indonesia. sebaliknya, jepang meminta kemudahan mengurus dokumen keimigrasian untuk mengimpor. (eb)

9 Juni 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI Tokyo, pekan lalu, Menlu Mochtar Kusumaatmadja meminta agar pemerintah Jepang lebih membuka peluang impornya dari Indonesia. Impor Jepang dari Indonesia, sejak 1981, memang memperlihatkan tanda menurun. Minyak bumi dan gas alam, yang merupakan sekitar 86%impornya dari lndonesia,menurun dari US$ll,8 milyar pada l98l menjadi US$ 9 milyar tahun silam. Begitu pula impor kayu, dari US$ 641 juta menjadi US$ 332,5 juta tahun lalu. Nilai total yang diimpor Jepang dari Indonesia dari 1981 hingga 1983. Us$ 13.305,3 juta, US$ 12.005 juta, dan US$ 10.432 juta. Impor bahan makanan dari Indonesia, seperti udang dan kopi, agak meningkat, yakni dari US$ 302,4 juta menjadi US$ 346,2 juta. Tetapi, komoditi nonminyak yang sekarang ini menjadi andalan Indonesia, yakni tekstil dan kayu lapis, masih mendapatkan pasaran yang tipis di Jepang. Impor tekstil cuma bernilai US$ 14,4 juta, tahun lalu. Memang melonjak dibandingkan tahun 1982, US$ 3,8 juta, tetapi masih jauh dari nilai tekstil dan bahan baku tekstil yang diekspor Jepang ke Indonesia (tahun lalu lebih dari US$ 100 juta). Belum lagi kalau ditambah nilai ekspor mesin tekstil dan mesin jahit (US$ 105,5 juta, US$ 87 juta, dan Us$ 50,7 juta untuk pada 1981 sampai 1983). Impor kayu lapis (tahun lalu bernilai US$ 19 juta) diharapkan masih bisa lebih besar. Asalkan ada peluang lebih, misalnya tarif impor yang 16% disamakan seperti di AS yang cuma 12%. Jepang sebaliknya meminta agar Indonesia memberikan peluang lebih mudah bagi pengusaha Jepang yang ingin mengimpor, misalnya kemudahan mengurus dokumen keimigrasian .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus