Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Amerika Serikat meningkatkan pembelian barang-barang produksi negara berkembang. (eb)

2 Juni 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MISI dagang pimpinan Menteri Perdagangan Rachmat Saleh, yang tiba minggu ini di Jakarta sesudah sepekan berkeliling AS, ternyata bisa mengantungi kontrak US$ 77,5 juta. Kontrak terbesar dipegang tekstil dan pakaian jadi US$ 40 juta, disusul karet US$ 26,5 juta, lalu lada hitam, batik, dan minyak atsiri US$ 6 juta. Di luar dugaan, kayu lapis dan kayu gergajian, yang diharapkan bisa membuat kontrak besar, hanya dibeli US$ 5 juta. "Pasar kayu di RRC tampaknya lebih bagus. Tahun ini ekspor kita mungkin mencapai 400.000 meter kubik ke sana," ujar Sudradjat Dp, direktur PT Djajanti Djaja. Sebagai anggota misi, Djajanti beruntung mendapat pesanan untuk mengekspor kayu lapis 5.000 meter kubik sebulan ke AS. Belum jelas apakah komitmen baru tadi akan berpengaruh baik bagi neraca barang dan jasa 1984 - 1985, yang diproyeksikan defisit US$ 4,6 milyar. "Ini 'kan baru satu kali kunjungan saja," ujar Rachmat Saleh. "Dan kontrak yang dicapai 'kan semacam moment opname saja."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus