PENDAPATAN dari ekspor minyak Indonesia selama 11 bulan pertama 1983, seperti diumumkan Bank Sentral pekan lalu, memang cuma US$ 10,526 milyar, turun sekitar 7,64% dibandingkan periode yang sama pada 1982. Hal ini terjadi karena OPEC tahun lalu menurunkan harga minyak dari US$ 34 menjadi US$ 29 per barel. Sedangkan nilai ekspor gas alam cair (LNG) tahun lalu juga turun 5,11%, menjadi US$ 2,506 milyar. Walaupun demikian, Menko Ali Wardhana membantah kemungkinan devaluasi rupiah. Katanya: Kabinet tidak membicarakan hal itu. Cadangan devisa masih tinggi, dan cukup dana diperoleh dari pinjaman luar negeri. Dua pekan lalu, pemerintah menandatangani pinjaman US$ 0,75 milyar dari puluhan bank internasional yang dikoordinasikan lima bank Eropa, Jepang, dan AS. Tapi diakuinya, untuk tahun ini masih diperlukan pinjaman lagi US$ 250 Juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini